Allah memberitahu dia, “Wa hal ataaka haditsu muusaa.” (QS Ta ha ayat 9 dan An Nazi’at ayat 15)
Allah memberitahu Rasulullah alaihi sholatu wassalam, “Sudahkah kamu mendengar kisah..” tentang siapa? Musa ‘alaihissalam, apakah berita tentang Musa datang padamu?
Artinya, sekarang Allah akan memberitahukan Nabi kita shallallahu alaihi wa sallam. Kamu perlu mengambil inspirasi dari apa yang terjadi dengan Musa ‘alaihissalam. Kalian tahu ceritanya, tapi saya ingin menggarisbawahi satu-dua hal dari ceritanya. Ketika Musa ‘alaihissalam pergi ke atas gunung. Dan Allah azza wa jalla memberikan misiNya.
“Idz-hab ilaa Fir’auna innahuu thogoo.” (QS Ta Ha ayat 24 dan 43, An Nazi’at ayat 17)
Pergi temui Fir’aun.
Ketika kamu mau menemui Fir’aun dan bicara kepadanya. Dia adalah penguasa politik terkuat pada masanya. Banyak orang tidak tahu bahwa dia sangat kuat dan berpengaruh. Bahkan kerajaan lain di dunia terbiasa mengirim putri mereka dan keluarga raja untuk belajar di Mesir. Karena dia juga dianggap universitas elit pada masanya.
Musa ‘alaihissalam harus kembali ke Mesir, yang di mana ia dicari, karena apa? Dia dicari karena membunuh. Dia harus berhasil melewati seluruh Mesir, dan berjalan menaiki gedung paling aman di daratan Mesir. Dan dia harus bicara dengan tentara yang ingin mencari dan membunuhnya.
“Innal-mala’a ya’tamiruuna bika liyaqtuluuk.” (QS Al Qasas ayat 20)
Para pembesar berkomplot untuk membunuhmu. Mereka tidak tertarik untuk menangkapnya, mereka tertarik untuk? Membunuhnya!
Dan ia harus berjalan menaiki gedung teraman di Mesir, bisa dibilang gedung yang paling dijaga ketat pada masanya. Dia harus naik dan mengatakan, “Saya harus bicara dengan Fir’aun atas perintah Allah, saya perlu bicara dengannya.”
Dia mesti berharap pintunya akan terbuka lebar dan mereka berkata, “Silahkan Tuan, apakah Anda mau jus jeruk juga?”
Mempersilahkan masuk dan memberikan pertemuan VIP khusus dengan raja. Dan dia akan berdiri dan menghinanya, “Anda bukan tuhan, saya datang atas perintah tuhan yang sebenarnya.”
Apa yang Anda (Fir’aun) katakan adalah bohong, dan ia (Musa) harus menghinanya di depan mukanya. Itu yang harus ia lakukan. Ini terdengar misi sulit atau mudah? Ini yang biasa kamu sebut “mission impossible”. Ini “mission impossible” sesungguhnya. Ketika kamu diberikan “misi yang tidak mungkin”.
Ketika kamu diberikan tugas yang sangat sulit, kamu harus meminta sumber daya. Jika Musa ‘alaihissalam diberi tugas berbicara pada Raja, mungkin dia akan minta helikopter. Supaya ia bisa diturunkan di atas (istana). Mungkin dia harus meminta tentara, supaya bisa mengalahkan tentara Fir’aun dan kemudian bicara dengan Fir’aun. Mungkin ia harus meminta banyak uang, penyamaran, atau sesuatu lainnya.
Apa yang harus ia minta? Dia harus meminta pertolongan Allah. Karena dia diberikan misi paling sulit sampai saat itu. Apa yang dia minta pada Allah?
“Qoola robbisyroh lii shodrii.” (QS Ta Ha ayat 25)
“Robbisyroh lii shodrii.” (QS Ta Ha ayat 25)
Dia berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku.”
Itu hal pertama yang dia minta. Dia tidak minta uang, kekuatan, media, posisi politik. Kalian tahu? Orang muslim sekarang mengatakan, kalau kita punya kekuatan, uang, media. Maka kondisi kita akan berbeda.
Saya beri tahu satu hal. Para Nabi alaihi sholatu wassalam tahu apa yang harus diminta. Dan mereka harus berhadapan dengan media, korupsi politik, kekuatan militer. Dan apa hal pertama yang mereka minta?
“Robbisyroh lii shodrii.” (QS Ta Ha ayat 25)
Lapangkan untukku dadaku.
Dan apa artinya hal itu? Anda tahu artinya? Ketika seseorang punya “insyirohu shodr,” hati mereka lapang.
Anda tahu artinya? Mereka tidak merasa terganggu, mereka merasa aman dan tenang. Mereka tidak depresi, sedih, khawatir, gugup, takut. Mereka tidak negatif, pesimis, putus asa.
Faktanya orang yang punya “insyirohu shodr,” hati yang dilapangkan. Maka ketika Anda bertemu dengan mereka, Anda juga merasa aman, positif, senang. Misi yang Allah berikan padanya sangatlah sulit. Harusnya dia mengeluhkan tentang hal itu setiap hari!
“Misi kita terlalu sulit, subhanAllah, setiap hari saya berusaha, segalanya bertambah sulit dan sulit lagi.”
Seperti yang dilakukan para muslim hari ini. SubhanAllah, setiap hari ada fitnah baru yang muncul di berita.
“Pertama hal ini kemudian itu, ada penembakan di Paris, Texas. Ya tuhan keadaan makin memburuk!”
Kita selalu negatif, dan kita lupa. Apa hal pertama yang kita minta pada Allah?
“Robbisyroh lii shodrii.” (QS Ta Ha ayat 25)
Lapangkan untukku dadaku.
Kita harus paham, misi yang Allah berikan. Dia tahu misi mana yang mungkin dan tidak mungkin. Dan ini adalah masalah iman.
“Alladziina yu’minuuna bil-ghoib.” (QS Al Baqarah ayat 3)
Kita percaya pada hal yang tak nampak. Ketika kita melihat realita uang, propaganda, media, korupsi, pertumpahan darah, dan semua itu. Kita mulai berpikir tidak mungkin kita menang.
Anda tahu? Itulah saat Anda diuji, maka ketika itu Anda harus percaya pada yang tak nampak. Ketika itu Anda harus beriman pada yang tak terlihat. Dan di mana terletaknya iman? Di dada.
Ketika Anda melihat realita, Anda jadi depresi, hati menyempit. Di surat lain disebutkan, “Wa yadhiiqu shodrii,” (QS Asy-Syu’ara’ ayat 13) hati saya menyempit.
Di sini dia minta, “Robbisyroh lii shodrii.” (QS Ta Ha ayat 25)
Lapangkan untukku dadaku.
Jadikan saya positif. Saya harus yakin pertolongan Allah akan datang. Bahwa ini masalah iman, saya harus yakin bahwa semua media di dunia akan dihancurkan. Semua hal itu akan dihancurkan dengan pertolongan Allah, saya harus percaya itu. Saya harus merasa tenang dan rileks. Saya kira, saya tidak gila, ini sangat logis. Karena ketika pertolongan Allah datang, tak ada yang bisa menghentikannya
“In yanshurkumulloohu fa laa ghooliba lakum.” (QS Ali Imran ayat 160)
Jika Allah menolong kalian, maka tak ada yang dapat mengalahkan kalian. Tak ada yang dapat mengalahkan kalian, dan syarat pertamanya adalah mu’min harus beriman, bahwa pertolongan Allah akan datang! Orang mu’min harus positif!
Saya akan memberikan kalian skenario. Saya akan menunjukan adegan film tapi bukan sungguhan, tenang.
“Astaghfirullah film! Saya akan pergi!”
Tidak, tenanglah, saya akan menceritakan film. Pada satu pihak ada tentara. Sangat kuat, jutaan prajurit. Dan di pihak lain ada seorang pria. Seluruh tentara mendekati… berapa orang?
Dia bahkan tidak punya senjata. Dia bahkan tidak punya senjata. Dan dia tersenyum.
Dan dia datang ke jendral tentara dan berkata,
“Jika Anda tahu apa yang baik untuk Anda, Anda akan berbalik arah dan melarikan diri.”
Dan seluruh tentara pun tertawa…
“He he he… orang ini..”
“Kita bisa menghancurkan dia dengan seekor kuda! Apa maksud yang dikatakannya?”
Tapi mereka tidak tahu, bahwa dia mengendalikan serangan dari atas. Dan mereka mengawasi dia dari satelit. Dan mereka bisa bisa menjatuhkan bom ke seluruh tentara dari sana. Dengan tepat sasaran. Mereka tidak tahu. Kenapa orang ini tidak gelisah?
Dia tidak perlu tentara dibelakangnya, karena dia punya tentara, di mana? Diatasnya, dia bahkan tidak bisa melihat itu.
Kalian tahu? Kita tak perlu tentara di belakang kita. Di mana tentara kita?
“Wa maa ya’lamu junuuda robbika illaa huwa.” (QS Al Muddassir ayat 31)
Dan tak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu kecuali Dia. Ketika Anda menegakkan Kalimat Allah, maka Pasukan Allah ada dibelakangmu.
“Wa lillaahi junuudus-samaawaati wal-ardh, wa kaanalloohu ‘aliiman hakiiman.” (QS Al Fath ayat 4)
Kenapa kamu pikir, kamu sendirian? Itu masalah iman. Itu iman yang harus kita miliki, kita harus menjadi orang positif itu, bahwa kita bisa melawan apapun. Kita bisa menahan tekanan, propaganda, media apapun, itu bukan hal apa-apa. Semua hal itu bukan apa-apa bagi Allah.
Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia
[…] ——– Transkrip: https://nakindonesia.wordpress.com/2017/02/23/doa-nabi-musa […]
LikeLike