Mari kita bahas hal ini. Suatu hari, ‘Aisyah radhiyallahu ta’ala anha sedang memasak di rumah. Beliau melihat dari jauh, dari jendela, Beliau melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam datang.

Selagi Rasul berjalan mendekat, wahyu turun, berkenaan dengan ayat-ayat hijab. Surat Al-Ahzab. Dan Beliau membacanya selagi wahyu itu turun. Dan sekarang, ‘Aisyah melihat Beliau.

Jadi, ayat tentang hijab belum pernah turun. Jadi ‘Aisyah tidak tahu. Beliau tidak berhijab. Dan Beliau sedang memakai celemek masak. Selagi Beliau mendengarkan ayat itu, kamu tahu apa yang terjadi? Beliau merobek celemek itu, dan menutup kepala Beliau dengannya. Selagi Beliau mendengarkan ayat itu. Beliau melakukan ini. Sangat mengagumkan!

Ada seorang sahabat yang mendengar. Mereka suka minum minuman keras. Benar. Mereka suka minum minuman keras karena itu tidak haram. Tidak salah, jika disebut mereka suka minum minuman keras. Sebelum itu diharamkan. Jadi, mereka sedang meminumnya. Mereka adalah peminum berat.

Ayat yang mereka dengar tepat saat mereka sedang minum-minum. Sebagian besar kita, jika menemukan kita yang muslim akan langsung berkomentar, ‘kan? Kamu tahu apa yang mereka lakukan? Mereka memuntahkannya hingga semuanya keluar.

Dan kemudian, mereka pergi kepada Rasul shallallahu alaihi wa sallam, sambil menangis, “Ya Rasulullah, masih ada sisa dalam perut kami. Apa yang kita harus lakukan?”

Dan Rasulullah bersabda bahwa itu telah diampuni.

Ada perhatian setinggi itu. Bayangkan. Ada beberapa sahabat – Saya memberi contoh berikut, mungkin terdengar kasar, Namun, ini perlu diceritakan karena merekalah panutan kita. Ada sahabat yang berada di medan perang, bermil-mil jauhnya dari istri mereka. Dan mereka tertarik dengan lawan jenis. Mereka tidak tahu harus apa. Mereka sedang menjalankan tugas. Untuk orang lain, mungkin akan melakukan yang haram atau harus bagaimana?

Lalu mereka menghadap Rasulullah, “Wahai Rasulullah, jika Engkau mengizinkan,
kami akan potong bagian tubuh kami. Karena kami ingin terhindar dari “fitnah” (godaan).”

Segala hal yang menuju jalan taat pada Allah, mereka mau berkorban, bahkan dengan diri mereka. Bayangkan. Luar biasa! Sungguh! Cara yang sama, Banyak sekali teladan yang para sahabat lakukan. Itu seperti, “Wow! Ini memang Luar Biasa!”

Tidak ada waktu untuk mempertanyakan dan bertanya. Dengan cara ini, Allah membuat mereka mengerti perkataan Rasul.

Subtitle: NAK Indonesia

Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia