Kalian tahu, bagaimana kita memahami ungkapan “Kabbirha takbur shaghghirha tasghur?“
Hal yang dianggap besar, akan menjadi besar. Hal yang dianggap kecil, akan menjadi kecil. Namun, apakah kamu tahu, ayat ini tentang membuat Akhirat sebagai hal besar, dan Dunia sebagai hal kecil. Itulah yang dimaksud.
Kita akan melewati fase kehidupan. Kita akan memiliki karir. Kita akan memiliki pencapaian-pencapaian dalam pendidikan. Kita akan menghadapi tantangan-tantangan. Semua itu akan terjadi. Namun, kalian tahu, semua ini hanya sementara. Semua ini hanya sementara.
Hari itu akan tiba, dan akan ada sebuah jama’ah, lalu mereka akan shalat, dan mereka akan mengumumkan, bahwa ada yang meninggal dunia, dan itu akan menjadi giliranku, dan juga giliranmu. Ini akan terjadi. Orang-orang akan berdo’a untuk kita dan kita akan pergi untuk selamanya. Cepat atau lambat.
Maksud saya, sebagian masa hidup kita sudah terlewat. Kita tidak akan menjauh dari hari itu. Kita hanya bergerak mendekat. Jadi, lebih cepat kita sadar, bahwa yang dipunyai Allah adalah lebih baik, karena kita sedang menuju ke sana juga. Kita sebenarnya hanya berbuat baik pada diri kita. Hanya dengan memanfaatkan waktu dengan benar.
Saya tidak sedang mengajak membuat rencana 5 tahun dan rencana 15 tahun, dan kita tidak berpikir tentang Akhirat. Sekarang, apa yang kamu pikirkan tentang Akhirat? Bagaimana kamu membuat rencana nyata untuk Akhirat? Kamu bukan membuat rencana 10 tahun. Kamu bukan membuat rencana 15 tahun untuk Akhirat. Kamu membuat Rencana Harian. Ini bukan tentang rencana jangka panjang.
Ini tentang, “Bagaimana kamu mengisi harimu?”
“Apa yang akan kamu lakukan setelah itu?”
“Bagaimana kamu mengisi hari besok?”
“Pukul berapa kamu akan bangun pagi?”
“Apa yang akan kamu lakukan saat waktu luang?”
“Kapan kamu menghapus ‘game’ kurang berguna itu dari ponselmu?”
“Kapan kamu berhenti menonton TV terlalu sering?”
“Kapan kamu akan berhenti?”
“Kapan kamu berhenti membuang waktu, hanya terus ‘chatting’ dan ‘trolling’?”
“Kapan kamu akan berhenti?”
“Kapan kamu akan menaikkan standar dirimu satu derajat lebih tinggi, jika bukan hari ini?”
Jika kamu tidak mengubah harimu, bagaimana kamu tidur, bagaimana kamu bangun, bagaimana kamu tidur, apa yang kamu katakan, apa yang kamu lakukan, bagaimana kamu mengisi, – apa yang kamu pikir – waktu luang?
Karena waktu tidak gratis. Kamu tidak membayarnya, sekarang. Kamu dan saya akan membayarnya kepada Allah. Kita akan membayarnya. Ada harga untuk itu. Kita di sini tidak…
Kita tidak menyadari, kita akan membayar untuk itu. Tapi ini semuanya terekam. Kamu tahu, bagaimana seseorang bersantai saat jam istirahat? Saat mereka pulang dari kantor?
Kita selalu diawasi oleh kedua malaikat ini. Mereka tidak beristirahat. Kalaupun iya, mereka langsung digantikan dengan yang lain. Kamu tahu itu? Maka itulah, target harusnya dibuat untuk hari kita. Hari kita.
Jadi, mengapa tidak membuat komitmen serius dengan dirimu? Yang kamu tidak beritahukan dengan siapapun. Hanya antara kamu, dan dirimu. Dirimu adalah pengkritik terbesarmu untuk hal ini. Kita harus memutuskan bagaimana kita akan menjalani hidup, berbeda dari sebelumnya.
Karena, Demi Allah, saat kita mulai berkata, “Tidak. Hidupku baik-baik saja.”
“Saya tidak punya sesuatu untuk diubah lagi dalam hidup saya.”
“Saya memang seperti ini.”
Angan-angan itu, pasti sudah banyak orang lain yang memberikan angan-angan palsu itu. Mereka membutakanmu dalam waktu yang lama. Mereka menebar debu ke dalam matamu. Sekarang, kamu bahkan tidak bisa melihat siapa kamu sebenarnya untuk dirimu sendiri.
Subtitle oleh: NAK Indonesia
Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia
[…] —- Transkrip: https://nakindonesia.wordpress.com/2017/02/01/membuat-perubahan […]
LikeLike
inspiratif banget ya,
adakah yang untuk anak-anak dan bahasa Indonesia ya?
terima kasih
LikeLike
Video dalam ilustrasi bahasa indonesia tidak ada, Darul Arqam Studio yang membuat video ini membuat seri ilustrasi mereka dalam bahasa Inggris
LikeLike
[…] 4 Februari 2017Author: zainalarifinmuhammad 0 Komentar Posted on 01/02/2017 by […]
LikeLike