Banyak orang yang terkadang terluka dengan perlakuan kita dan perbuatan kita tanpa kita sadari. Sebagaimana sebaliknya berapa ah… Berapa banyak orang yang terkadang itu simpati kepada kita dengan perbuatan kita?

Bapak tahu gak? Ada orang, si Mbok. Si Mbok ini tak tamatan pondok tapi bisa mengislamkan orang tanpa sadar. Kapan itu… Ketika saya bertemu dengan salah satu Mualaf Cina, ketika saya tanya, “Perjalanan Antum masuk Islam itu bagaimana asalnya?”

“Iya, Ustadz. Saya itu kalau subuh, bangun.”

“Setiap saya buka pintu, saya lihat ada si Mbok yang kerja di rumah saya itu, dia ambil wudhu.”

“Setiap hari, setengah lima itu sudah bangun.”

“Dia melakukan ini setiap hari.”

“Kemudian, saya itu berpikir, Masya Allah, si Mbok…”

“Gak pernah saya mendapati ada sebuah ajaran yang bisa menjadikan orang bangun setengah lima, kemudian bersentuhan dengan air, kemudian dia melakukan gerakan-gerakan semacam itu.”

“Si Mbok ini setelah shalat, kemudian melayani saya, meladeni saya…”

“Gak ngantuk, gak tidur lagi setelah shalat.”

Masya Allah. Lama-lama, majikannya itu tertarik.

Dia tanya, “Mbok itu ngapain sih, Mbok?”

“Shalat.”

“Memang harus setiap hari?”

“Setiap hari, Pak.”

“Memang kamu tidak capek?”

“Ya, capek. Tapi, bagaimana? Itu perintah.”

“Wong saya sama Bapak saja patuh kok.”

“Masa sama Rabb, sama Allah yang menciptakan saya, saya tidak patuh.”

Coba, jawaban itu, mengislamkan beliau. Padahal kita mungkin yang tamatan pesantren saja, mungkin belum mengislamkan orang. Si Mbok… Mengislamkan orang dengan apa? Perbuatannya yang nyata.

Subtitle Bahasa Inggris: https://islamsubtitle.wordpress.com/2017/12/05/story-of-old-maid