[Transkrip Indonesia] Burung Hud-Hud dan Penyembah Matahari – NAK – Amazed by The Quran – Season 2


Assalamu’alaikum semuanya, selamat datang di “Amazed by The Qur’an” [Kagum dengan Al-Qur’an] Seri di mana saya membagi apa yang menurut saya mengagumkan dari Al-Qur’an.

Hari ini, sedikit tentang burung yang sangat indah, Al Hud-Hud, yang disebutkan di Surat Al-Naml. Allah azza wa jalla berfirman,

Wajattuhaa wa qoumahaa yasjuduuna lisy-syamsi min duunillaahi wa zayyana lahumusy-syaithoonu a’maalahum fa shoddahum ‘anis-sabiili fa hum laa yahtaduun.” (QS An Naml ayat 24)

Burung (Hud-Hud) kembali dan melaporkan kepada Nabi Sulaiman setelah melihat Ratu Sheba dari kerajaan Sheba. Dan inilah analisis burung Hud-Hud tersebut.

Wajattuhaa wa qoumahaa yasjuduuna lisy-syamsi.” (QS An Naml ayat 24)

Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari.

Jadi Ratu Sheeba dan kaumnya menyembah matahari.

Min duunillaahi.” (QS An Naml ayat 24)

Selain Allah.

Wa zayyana lahumusy-syaithoonu a’maalahum.” (QS An Naml ayat 24)

Dan syaitan telah sukses menjadikan mereka memandang indah perbuatan mereka.

Yang artinya ritual penyembahan yang mengerikan tersebut didekorasi oleh syaitan dan mereka menganggap hal tersebut ritual keagamaan.

Fa shoddahum ‘anis-sabiili.” (QS An Naml ayat 24)

Jadi (ritual) ini menghalangi mereka dari jalan (Allah).

Fa hum laa yahtaduun.” (QS An-Naml ayat 24)

Sehingga mereka tidak dapat petunjuk.

Mereka terlalu menanamkan diri dan terlalu membenamkan diri ke dalam kesyirikan mereka. Dan mereka membuat indah kesyirikan yang mereka lakukan, dikarenakan godaan syaitan. Bahwa mereka tidak akan berkomitmen kepada petunjuk (Allah).

Saya sangat kagum dengan ayat ini, karena ini adalah seekor burung yang memberikan analisis secara mendalam. Burung tersebut tidak hanya melihat mereka menyembah matahari. Burung tersebut melihat dan melaporkan bahwa mereka menyembah matahari. Nomer 1.

Dan bahwa mereka sebenarnya mendekorasi ritual ini, ke titik di mana burung Hud Hud dapat menyimpulkan bahwa syaitan telah membuat indah ritual ini untuk mereka. Dan syaitan tersebut menghalangi mereka untuk menemukan jalan yang benar (Allah). Itu benar-benar analisis yang mendalam dari seekor burung.

Dan mereka tidak akan berkomitmen untuk mencari petunjuk yang benar.

Fa hum laa yahtaduun.” (QS An Naml ayat 24)

Apa yang saya coba untuk jelaskan adalah Allah telah menempatkan makhluk-makhluk yang bahasanya tidak kita mengerti. Nabi Sulaiman alaihi salam telah diberikan kemampuan.

Manthiqoth-thoir.” (QS An-Naml ayat 16)

Kemampuan untuk berbicara dengan burung.

Kamu tahu, untuk dapat berkomunikasi dengan mereka (burung). Dan mereka (burung) juga dapat berkomunikasi dengannya (Nabi Sulaiman alaihi salam).

Apa yang kita pelajari dari jendela kecil yang telah terbuka untuk kita adalah makhluk-makhluk tersebut semuanya memiliki bahasa mereka sendiri. Dan mereka semua sebenarnya memiliki cara mereka sendiri dalam merekam apa yang kita lakukan. Apa yang manusia lakukan.

Seperti hewan peliharaanmu atau ketika kamu menyetir. Kamu menyetir ke tempat buruk dan ada burung bertengger di kabel, kabel lampu yang ada di jalan. Dan burung itu melihat ke arahmu. Burung tersebut adalah saksi dan burung tersebut memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang kamu lakukan.

Tidak hanya malaikat yang berada di sisimu yang mencatat apa yang kamu lakukan. Semut-semut, lalat di dinding, burung-burung, kucing, anjing, mereka semua adalah saksi-saksi. Hanya karena mereka tidak dapat berbicara sekarang, bukan berarti mereka tidak akan berbicara di Hari Perhitungan (Kiamat). Subhanallah.

Bahkan cara kita berpikir tentang binatang dan seberapa banyak mereka akan merekam atas nama kita akan berubah. Hanya karena ayat ini. (QS An Naml ayat 24)

Apa lagi yang Anda butuhkan untuk sadar akan keberadaan Allah. Bagi orang-orang yang saat itu menyembah matahari, sangat sepele bagi mereka bahwa ada burung yang terbang melintasi mereka. Kamu bahkan tidak memikirkan burung tersebut. Itu hanya burung yang sedang terbang, padahal itu adalah pengawasan dari Allah. Burung tersebut adalah pengawasan dari Allah. Dan pengawas yang melaporkan kembali kepada Nabi Sulaiman alaihi salam. Dan pada Hari Perhitungan (kiamat) ketika semuanya menjadi saksi, subhanallah.

Tidak hanya tangan kita, kaki kita. Bahkan binatang-binatang yang ada di sekitar kita akan menjadi saksi.

Semoga Allah azza wa jalla membuat kita sadar dan membuat kita menyadari kehadiran Allah. Dan bahwa Allah memiliki penglihatan penuh atas semua hal, seperti contoh indah yang diberikan kepada kita.

Barakallahu lii wa lakum, assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

——
Assalamu’alaikum warahmatullah. Jika Anda menikmati video ini, silahkan berbagi dengan teman-teman dan keluarga. Jika Anda ingin melihat lebih banyak video dari seri ini, klik pada kotak di bagian atas. Jika Anda ingin melihat video lainnya, klik pada kotak di bagian bawah. Dan jangan lupa untuk menekan tombol berlangganan. Terima kasih.

 

2 thoughts on “[Transkrip Indonesia] Burung Hud-Hud dan Penyembah Matahari – NAK – Amazed by The Quran – Season 2

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s