Aku mengingat seorang pria. Pria yang tenang dan religius. Dan dia datang kepada saya, dia mengatakan, “Anda tahu, Anda mendukung pertemuan yang bercampur (laki-laki dan perempuan).“
Dan saya mengatakan, “Tidak, saya tidak mendukung.”
Dan dia mengatakan, “OK.”
Saya mungkin pernah di suatu tempat di mana mungkin ada sesuatu di sana tetapi itu tidak berarti saya mendukungnya. Karena, saya mendatangi bandara dan stasiun kereta api dan banyak tempat berbeda lainnya. Dan saya, saya kadang-kadang duduk di sebelah lawan jenis. Saya tidak punya apa-apa, tidak mengatakan apapun tentang hal itu, benar?
Jadi laki-laki tadi mengatakan kepada saya, “Tidak, sangat buruk, haram.”
“Anda tahu, Anda seorang syeikh, kami tidak ingin mendengarkan Anda.”
Saya mengatakan, “Lihat, tidak ada seorangpun yang mengatakan kamu harus mendengar atau tidak mendengar.”
“Karena ada ratusan ribu orang lainnya yang bisa Anda ambil manfaatnya.”
Surga tidak datang melalui jalan saya. Ingat ini. Saya selalu mengatakan ini, “Tidak hanya ada satu syeikh di dunia ini.”
Ada ratusan ribu syeikh. Tetapi masalahnya adalah jika kita selalu mengatakan, “Syeikh yang ini buruk, yang itu buruk, yang ini buruk.”
Ambillah hal yang baik dan tinggalkan apa saja yang kamu anggap suatu kesalahan. Tinggalkan saja, tetapi…
Imam Malik bin Anas mengatakan, “Setiap satu orang yang kau ambil sebagian perkataannya. Dan kau harus abaikan sebagian perkataan lainnya karena sifat manusiawi mereka.”
Selain Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Dia satu-satunya yang harus kamu ikuti semuanya. Bayangkan, Imam Malik bin Anas mengatakan ini. Jadi, saya dan Anda sebenarnya adalah orang yang jenjangnya jauh di bawah. Anda harus mengabaikan sebagian dari yang saya katakan, mungkin Anda tidak menyukainya. Itu tidak berarti bahwa Anda tidak mendapat manfaat dari saya. Atau saya tidak akan mendapat manfaat dari Anda, Anda akan mendapat manfaat dari setiap orang di mana dan bagaimana Anda bisa mendapat manfaat sesuai dengan tingkatannya.
Begitu banyak, maka saya mendapatkan manfaat yang sangat banyak dari orang Yahudi pada bidang yang bukan agama terkadang. Saya memiliki guru yang merupakan muslim, non-muslim. Dan semua jenis kepercayaan lain yang mengajarkan saya Matematika dan Biologi dan Geografi dan lainnya.
Saya mendapatkan sangat banyak manfaat dari mereka. Saya mengambil apapun yang bisa diambil dalam hal kebaikan. Tetapi, saat mereka berbicara tentang sesuatu yang saya rasa ini sudah memasuki wilayah yang tidak harus saya ambil, saya tidak mengambilnya. Tetapi saya tidak mengumpat mereka dari hal yang saya ambil.
Jadi jika kasusnya seperti itu dengan non-muslim, bagaimana dengan muslim? Luar biasa, Anda memiliki sangat banyak orang di mana saat Anda melihat sebuah potongan video. Orang-orang itu mengatakan, “Hati-hati dengan pria ini, hati-hati dengan video itu, hati-hati dengan seluruh dunia.”
“Karena itu Anda harus hati-hati.”
Subhanallah.
“Anda harus hati-hati, saya sangat hati-hati dan seharusnya Anda juga.”
Tetapi, jika saya mengatakan sesuatu yang bisa menolong Anda, berterima-kasihlah kepada ALLAH, boleh juga berdoa untuk saya. Itu tidak membuat saya menjadi seorang Nabi. Tidak juga membuat saya menjadi orang yang, “Wow, saya harus menyembah pria ini.”
“Karena begitu dan begitu.”
Tidak. Saya hanyalah seorang manusia sama seperti Anda yang sama-sama berjuang. Mungkin bahkan dengan perjuangan yang lebih besar, siapa yang tahu. Tetapi kami hanya melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dengan cahaya dari wahyu (Al-Qur’an). Dan itu membuat kami senang, hal itulah yang membuat kami gembira.
Semoga Allah memberkahi kita, jadi seperti yang saya katakan, subhanallah. Orang-orang melihat kepada Anda, dan mereka mengatakan kepada kamu hal-hal yang aneh, “Kamu tahu, kamu seperti ini dan kamu…”
Tenanglah. Santai saja, ini adalah kaidah yang mempengaruhi kita. Dan kita tahu bahwa alasannya adalah kita harus melalui ujian yang indah ini, dari Allah subhanahu wa ta’ala.