Bismillaahirrahmaanirrahiim. Assalamu ‘alaikum. Saya Adam Jamal.
Selamat datang dalam seri “Satu Kata”, di mana kita akan mendiskusikan pengaruh sebuah kata dalam ayat Quran. Kata hari ini berasal dari surah Hujurat. Pada ayat ke-12, Allah berfirman, ”Yaaa ayyuhalladziina aamanujtanibuu katsiirom minazh-zhonn.” (QS Al-Hujurat ayat 12)
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka.”
Dalam ayat ini, saya ingin berfokus pada kata “Ijtanaba”. “Ijtanaba” terjemahannya adalah menjauhi. Sekarang saat kita melihat kata itu, kita menemukan sesuatu yang sangat mengagumkan. “Ijtanaba” dekat dengan kata “Jamba”. Sebenarnya itu berasal dari akar yang sama. “Jamba” berarti sesuatu di sebelahmu, sesuatu yang dekat denganmu.
Jadi, itu mengajarkan kita 2 hal, yang pertama Allah menyuruh kita supaya menghindari prasangka. Dia juga menyuruh kita dengan menggunakan kata “Ijtanaba”. Ini adalah sesuatu yang dekat dengan kita. Itu punya daya tarik. Bahkan mungkin seperti populer di antara orang-orang, tetapi bagaimanapun juga kita harus menghindarinya.
Karena seringkali kita bilang pada diri kita, “Yah, semua orang melakukan itu jadi aku bisa melakukannya.”
Atau mungkin diri kita bilang, ”Tapi aku suka melakukannya. Ini sangat menyenangkan.”
Sebaliknya kita harus melawannya. Dan kita harus menyadari bahwa Allah subhanahu wa ta’ala melarang hal ini karena suatu alasan.
Jadi ketika Dia (Allah) berfirman, “Ijtanibuu katsiirom minazh-zhonn.”
Hindarilah prasangka. Dia tidak hanya menyuruh untuk menghindarinya tapi juga menghindarinya meskipun itu menarik dan meskipun itu populer.
Saya memohon pada Allah agar Dia menolong kita menjauhi prasangka. Dan saya memohon pada Allah subhanahu wa ta’ala agar Dia membantu kita untuk memperdalam pemahaman dan penghargaan kita pada kata dalam Quran.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.