“Walladziina laa yad’uuna ma’allohi ilaahan aakhor.” (QS Al Furqan ayat 68)
Dan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sembahan lain. Dan kemudian Allah berfirman, ada beberapa hal-hal lain.
“Wa laa yaqtuluunan-nafsallatii harromallohuu illaa bil-haqqi.” (QS Al Furqan ayat 68)
Mereka tidak membunuh siapapun.
“Wa laa yaznuun.”
Dan mereka tidak berzina. Itu dosa besar, benar kan? Mengapa Allah menyebutkan hal-hal tersebut? Saya meyakini Allah menyebutkan hal tersebut karena untuk beberapa orang di dunia, hal-hal tersebut sulit.
Ada beberapa orang yang seluruh keluarganya musyrik. Mereka satu-satunya yang bertauhid. Untuk mereka, menyembah Allah semata tanpa menyekutukannya sangat sulit. Tetapi mereka tetap melakukannya.
Mereka tetap melakukannya (bertauhid). Mereka orang yang istimewa di mata Allah. Ada beberapa kota, negara bagian, dan negara di mana perang masih terjadi. Manusia saling membunuh satu sama lain.
Dan sangat mudah untuk ikut-ikutan dan membunuh seseorang. Dan mereka berkata, “Tidak, aku tidak akan membunuh orang yang tidak bersalah.”
“Aku tidak akan melakukannya, meskipun itu sangat sulit.”
Hal itu sangat sulit untuk mereka berhenti, semua orang melakukan itu (membunuh). Itu (tidak membunuh) hal yang spesial di mata Allah.
Allah berfirman, “Wa laa yaznuun.”
Dan mereka tidak berzina, mereka tidak punya pacar. Mengapa Allah menyebutkan hal tersebut? Karena bagi sebagian orang, itu (peluang berzina) selalu ada di sana. Ia seorang pemuda yang tampan. Ia berjalan di mall dan seorang gadis melihatnya dan “hehehe“.
Dan pemuda tadi berpikir, “Oh, ini mudah.”
Kamu paham? Tidak ada yang melihat. Namun ia menghentikan dirinya (dari berzina). Ia sedang diuji oleh Allah. Ia sedang diuji.
“Wa laa yaznuun.”
Mereka tidak melakukannya (berzina).
“Wa may yaf’al dzaalika yalqo atsaaman.” (QS Al Furqan ayat 68)
Dan barang siapa melakukan demikian itu, telah melakukan dosa besar. Bagaimana mungkin seorang muslim melakukan hal-hal ini? Bagaimana mungkin muslim melakukan syirik? Bagaimana mungkin muslim membunuh seseorang? Bagaimana mungkin seorang muslim berzina?
“Yudhoo’af lahul-‘adzaabu yaumal-qiyaamati.” (QS Al Furqan ayat 69)
Akan dilipatgandakan azab untuknya pada Hari Kiamat. Syirik, membunuh dan zina, setiap orang yang melakukannya akan dihukum. Seorang muslim yang melakukannya, AKU akan melipatgandakan hukumannya. Mereka (muslim) tahu, namun mereka masih melakukannya. Pada Hari Kiamat, Hari Kebangkitan, hukumannya dilipatgandakan untuk mereka.
“Wa yakhlud fiihii muhaanan.” (QS Al Furqan ayat 69)
Dan dia akan tetap dalam azab itu, terhinakan. Dia akan terus dihinakan. Karena syirik dan membunuh orang lain, dan zina adalah kejahatan yang hina. Hal itu merampas martabat seorang manusia.
“Illaa man taaba wa aamana wa ‘amila ‘amalan shoolihan.” (QS Al Furqan ayat 70)
Tetapi pengecualiannya meski kamu melakukan hal tersebut, salah satu atau semuanya adalah jika kamu bertaubat kepada Allah. Dan kamu menjadi orang beriman lagi. Dan kali ini, “Wa ‘amila ‘amalan shoolihan.”
Dan ia sangat serius melakukan amal shalih mulai saat ini.
“Fa ulaaa’ika yubaddilullohu sayyi’aatihim hasanaat.” (QS Al Furqan ayat 70)
Maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Mungkin dosa-dosamu setinggi pegunungan. Allah tidak akan menghilangkan gunung tersebut. Allah akan mengganti gunung-gunung tersebut menjadi gunung-gunung amal shalih, jika kamu bertaubat. Ini adalah Ar Rahman (kasih sayang Allah).