Bismillah wa Alhamdulillah. Assalamu’alaykum, dan semoga kedamaian untuk Anda. Selamat datang di episode kali ini (episode Perspektif Islam terhadap Pesta, Pacaran dan lainnya) dari The Deen Show.
Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah bergabung dengan kami setiap minggu dan kami sangat senang mendapatkan banyak email dari Anda. Kami mencoba untuk mendorong Anda untuk mengirimkan komentar dan saran (ke acara The Deen Show).
Beberapa pertanyaan yang telah masuk, yang merupakan pertanyaan-pertanyaan yang lebih pantas dijawab oleh ulama, sebaiknya tidak dikirimkan kepada kami karena keterbatasan kami yang belum memiliki kepahaman layaknya ulama pada umumnya. Sementara itu, beberapa pertanyaan yang akan kami jawab pada episode The Deen Show kali ini berasal dari beberapa non Muslim -orang yang ingin tahu tentang Islam, bagaimana Islam itu, siapakah para Muslim, tentang apa Al Qur’an, siapakah utusan Muhammad.
Untuk membuka pikiran dengan tetap kerendahan hati, silahkan kirimkan pertanyaan Anda dan pertanyaan tersebut akan kita bahas pada episode The Deen Show kali ini. Pertanyaan yang masuk, akan kami bahas dan kami jadikan sebuah topik. Dari pembahasan topik tersebut, Anda bisa menilainya dan Anda bisa mengambil kebermanfaatan darinya.
Sekarang, saya akan memulai dan mengenalkan tamu saya. Bersama, kita akan memberikan pertanyaan kepada tamu saya ini dan mengambil manfaat darinya.
Tidak Ingin Menjadi Religius
—-
“Assalamu’alaykum.”
“Wa’alaykumussalaam warrahmatullah wabarakaatuh.”
“Bagaimana kabarmu?”
“Sangat baik. Alhamdulillah.”
“Baiklah. Bagi Anda yang – belum pernah menyaksikan acara The Deen Show, bayangkan Anda duduk di samping seorang Muslim dan berkata, “Mari menonton pertunjukan ini…””
Ajakan ini sesungguhnya disampaikan seraya berharap kedamaian baginya dan bagi orang yang diajaknya. Dan sekarang kita di sini hanya akan berbicara tentang hal-hal yang baik, tentang perdamaian, tentang hal yang dapat membawa Anda pada ketenangan, yakni, “Islam.”
Jadi, kita akan berbicara tentang pertanyaan yang kita dapatkan dari seorang non muslim. Pertanyaan ini -saya yakin bahwa banyak orang yang telah berpikir tentang hal yang sama.
Orang ini berkata, “Saya tidak ingin menjadi religius karena itu membuat saya tertekan. Saya tidak akan mampu menjalani hidup-itu (hidup dalam Islam) membosankan! Apa yang Anda lakukan untuk bersenang-senang? Semuanya dilarang dalam Islam.”
“Tidak bisa berkencan! Ugh, Anda tidak bisa bertemu dengan jodoh Anda. Ayolah.. Anda tidak bisa pergi clubbing. Allah melarang Anda melewatkan Jumat dan Sabtu malam di klub. Anda tidak boleh untuk sesekali minum-minum (minuman keras). Anda tidak bisa berhubungan intim saat Anda menginginkannya. Itu semua kehidupan yang membosankan, Eddie!”
“Seorang perempuan dalam agama Anda tertutup dari kepala sampai kaki. Tidak ada kebebasan sama sekali. Tetapi pria bisa memiliki lebih banyak istri. Selama yang saya tahu, ini sangat tidak masuk akal. Saya merasa kasihan bagi perempuan Muslim. Mereka (lelaki) boleh memiliki istri lebih banyak dan mereka menyakiti para wanita. Lalu media.. terorisme dan semacamnya pasti disangkutpautkan dengan Islam. Saya sangat mencintai hidup saya dan sangat menikmati kehidupan saya saat ini. Setelah kita semua mati, kita juga akan pergi ke surga..”
Terima kasih untuk mengirimkan pesan ini. Maafkan saya bila terlalu sarkastis saat menyampaikannya karena (surat) ini lucu.
Kita akan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan mudah-mudahan membersihkan pikiran Anda dari semua pandangan yang salah itu.
Apa yang disampaikan oleh rekan non-muslim kita ini, di dalamnya banyak racun kesalahpahaman. Sayangnya, seperti itulah yang orang banyak pikirkan.
Dari apa yang disampaikan oleh rekan non-muslim kita di atas, bisa kita simpulkan bahwa menurutnya, semua kehidupan kaum muslimin adalah membosankan.
Bila kita lihat kembali dari apa yang tersirat dalam surat ini, kita akan tahu bahwa orang ini melihat Islam dari sudut pandang, “Bagaimana Islam dapat melayani saya?”
Pertanyaan Seharusnya – Bagaimana Cara Aku Melayani Tuhan?
Sementara seharusnya pertanyaan mendasar tersebut dibalik menjadi, “Bagaimana cara aku melayani Tuhan?”
Melalui pertanyaan tersebut, dan ketika Anda dapat menyerahkan diri Anda, Anda akan mendapat banyak manfaat dan kebaikan yang Anda tidak pernah bisa bayangkan. Dengan berpedoman dari pertanyaan mendasar tersebut, Anda merasa damai dengan diri Anda sendiri.
Salah satu ulama besar dalam Islam, Ibnu Taimiyyah rahimahullah, ia berbicara tentang dua hambatan mendasar yang datang kepada orang yang ingin mencapai kebenaran. Ia berkata bahwa dunia adalah syubuhat dan syahawat. Keraguan dan keinginan.
Beberapa orang tidak yakin bahwa hal ini (Islam) adalah kebenaran. Jika mereka yakin, mereka pasti akan mengikutinya. Orang lain, bahkan jika mereka dibuat yakin bahwa itu adalah kebenaran, terkadang hal itu masih tidak akan cukup bagi mereka untuk mengikutinya karena mereka terlalu kecanduan pada keinginan mereka sendiri. Seluruh keinginan-keinginan yang bersifat hawa nafsu itu.
Hal yang penting akan ini adalah supaya benar-benar berkomitmen pada kebenaran itu, tidak cukup kita hanya membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Meskipun di akhir email tersebut, ia mempertanyakan keharusan perempuan menutup diri dan bahwa laki-laki mendapatkan kesempatan menikahi 4 istri. Sebenarnya hal-hal tersebut adalah masalah yang kecil. Masalah utama orang tersebut adalah supaya dapat mengorbankan apa yang dicintai.
Masalah Utama – Hawa Nafsu
Kita bisa bicara tentang hal-hal sekunder tersebut namun kita harus benar-benar memikirkan masalah besarnya. Dan masalah utama adalah keinginan (hawa nafsu) yang ada dalam diri seseorang. Kehendak yang kendalinya ada pada kita. Agama, di zaman kita ini, hampir terlihat seperti gaya hidup yang santai, sebuah mode -hal seperti itu.. “Ya, saya sedang mencoba ini sekarang dan saya akan mencoba itu juga dan aku akan mencoba itu juga.”
Ini semacam menyesuaikan diri dengan perubahan musim mode. Atau genre musik yang berbeda. Aku sedang suka musik country dan sekarang suka hip hop, seperti hal yang musiman. Hal yang bisa diubah-ubah. Sangat santai.
Ide di balik hal itu (hal yang musiman dan terkesan santai itu) adalah, aku akan melakukannya, pada dasarnya, untuk menghibur diri, kan? Ini akan menjadi sesuatu yang membuat saya penasaran (untuk melakukannya).
Anda lihat banyak tempat-mereka punya band rock.. dan Anda tahu-berusaha untuk membuat orang tertarik.. Jadi banyak agama, karena mereka kehilangan pengikut mereka sehingga apa yang mereka lakukan adalah menambahkan unsur hiburan dalam agama sehingga orang tetap akan tinggal di sana.
Sehingga pertanyaan mendasar kita atau perhatian yang kita miliki untuk orang tersebut adalah Anda belum mengerti benar mengapa Anda diturunkan ke bumi ini.
Kenyataan bahwa manusia di sini (di dunia ini), ia di sini hanya untuk makan, minum dan tidur, berhubungan intim, bersenang-senang dan mati, itu adalah tujuan hidup mereka.
Dan jika itu adalah tujuan hidup Anda dan (yang Anda yakini bahwa) tidak ada yang datang -maksud saya di sini, ia mengatakan bahwa ada dunia akhirat kelak, maka setiap orang pergi ke surga tidak peduli apa yang mereka lakukan. Tidak peduli berapa banyak orang yang mereka dibunuh, berapa banyak kejahatan yang ia lakukan.
Tuhan macam apa yang akan membiarkan orang-orang ini lolos dari kejahatan mereka? Dengan semua ketidakadilan yang terjadi di muka bumi ini?
Dan jika Anda berpikir sedikit mendalam tentang hal ini dan berkata, “Tidak! Orang yang melakukan kejahatan yang besar, mereka harus dihukum.” Bahkan intelektual terbatas Anda sendiri memberi tahu Anda tentang ini.
Kemudian coba pahami, jika Anda akan mengatakan, hal yang saya lakukan ini tidak begitu buruk, tidak begitu buruk. Ketika seorang pria membunuh seseorang -Anda tahu apa yang ia katakan pada dirinya sendiri? Itu tidak terlalu buruk. Ada banyak hal yang lebih buruk untuk dilakukan..
Kita berbicara tentang etika relatif yang ada dalam masyarakat. Jadi orang mungkin katakan, bahwa ada orang yang jauh lebih buruk dari saya. Jadi saya tidak perlu khawatir. Karena ada orang (yang berpikir) kalau ia hanya membunuh satu orang dia katakan (dan berpikir) setidaknya ia tidak membunuh seratus bukan?
Mentalitas ini, mentalitas seperti, “Oh..apa yang saya lakukan ini hanya untuk menikmati diri saya. Tidak ada konsekuensi dari hal ini.” Anda miliki karena Anda memutuskan bahwa Anda yang menjadi hakim tentang apa yang benar, apa yang salah.
Sedangkan seorang Muslim akan menekankan, dengan segala ketulusan dan rendah hati bahwa Anda dan saya tidak dalam posisi untuk memutuskan tentang apa yang baik atau berbahaya bagi diri kita sendiri. Bahkan jika hal itu bisa berbahaya bagi diri kita sendiri.
Kita tidak berada dalam posisi untuk tahu apa yang akan datang di masa depan. Tidak ada orang yang meninggalkan dunia ini, masuk ke dalam tanah, dikubur, dan kembali mengatakan kepada kita bahwa ada sinar di ujung terowongan, dan ada surga dan ada neraka. Tidak ada yang kembali dan memberitahu kan kita hal itu.
Anda tidak bisa mengatakan bahwa Anda tahu semua ini dari pengalaman Anda sendiri. Ini adalah pengetahuan di luar kemampuan diri Anda. Jadi, ketika Anda mengatakan dengan penuh percaya diri -setengah email ini bercerita tentang mengubah kehidupan ini menjadi surga untuk diri Anda, sekarang apa pun yang Anda lakukan adalah surga, bukan?
Sehingga Anda menghidupkan kehidupan dengan penuh kesenangan untuk diri sendiri. Anda katakan, “Aku akan berpesta di sini dan setelah saya meninggal akan lebih banyak yang datang setelah itu (akhirat-surga).”
Kemudian Anda membuat keputusan pada sesuatu yang Anda tidak memiliki pengetahuan tentang itu.
Kau tahu, Allah ‘Azza wa Jalla berbicara, Dia berkata, “taquluuna’ alallahi ma laa ta’lamuun-”
Kau mengatasnamakan Allah atas apa yang Anda tidak memiliki pengetahuan tentang hal itu. Apakah Anda mengatasnamakan Allah atas apa yang Anda tidak tahu tentangnya?
Gagasan Khayalan
Jadi, gagasan bahwa Anda baik-baik saja di akhirat nanti, itu hampir seperti khayalan. Dan sebenarnya, pada kenyataannya, itu memang adalah khayalan. Bahwa aku baik-baik saja, tidak ada yang salah-ada dengan hidupku. Dan Anda merasa, jika Anda adalah seorang pemuda, Anda berpikir bahwa seluruh hidup Anda di tangan Anda.
Berapa banyak orang muda yang berbicara bahwa seluruh hidup mereka berada di tangan mereka, yang akan akan pergi berpesta kemudian ia mati dalam sebuah kecelakaan mobil. Yang mati dalam perjalanan ke klub malam dan tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki seluruh hidup mereka seperti apa yang sudah mereka rencanakan. Harapan palsu. Cita-cita palsu.
Anda berpikir hal-hal ini akan akan memberikan kebahagiaan?
Apakah Anda tahu mengapa Anda terus kembali ke klub malam? Mengapa Anda tetap terus kembali kepada keinginan-keinginan tersebut?
Itu karena Anda tidak pernah menemukan kepuasan. Anda tidak pernah benar-benar puas. Anda tidak akan pernah merasa terpenuhi, dan tidak pernah merasa puas.
Apa yang kita tawarkan dalam Islam, apa yang kita telah temukan dalam Islam untuk diri kita sendiri, adalah cara bagaimana supaya hati kita selalu tenang. Mereka tenang, mereka puas.
Kita puas akan apa yang kita miliki dan aku berjanji padamu, salah satu hal yang paling indah dalam Islam adalah menemukan jodoh Anda.
Itu-itu hadiah yang paling indah dalam Islam.
Lalu, apakah jodoh itu? Jodoh bukan hanya tentang keinginan fisik, kesenangan fisik. Saya yakin Anda dan orang lain tahu, Anda-memiliki pengalaman di mana Anda berpikir bahwa Anda telah menemukan jodoh Anda. Kemudian Anda dipermainkan olehnya, diperlakukan kejam, dimanfaatkan seperti mainan dan kemudian ditinggal begitu saja. Diabaikan begitu saja.
Dan ketika seseorang membuat Anda seperti itu, seseorang mengambil keuntungan dari Anda seperti itu, Anda kehilangan rasa hormat terhadap diri sendiri. Anda kehilangan rasa hormat terhadap orang lain. Jadi pada saat berikutnya Anda akan melakukan itu pada orang lain dan Anda tidak akan merasa buruk tentang hal itu. Karena Anda kehilangan rasa kemanusiaan Anda setiap hal itu terjadi.
Apa yang Islam katakan sangatlah kuat. Kita memperlakukan perempuan Muslim kami dengan hormat sepenuhnya.
Nabi kita shallallahu’alayhi wassalam mengatakan kepada kami, “Yang terbaik dari kamu adalah orang yang terbaik untuk pasangan mereka. Dan saya adalah yang terbaik darinya..”
Dia (Nabi kita) mengajarkan kita untuk menjadi yang paling penyayang, baik dan lunak terhadap pasangan kita. Dan saya tidak ingin berbicara tentang realitas kekerasan pada pasangan di dunia.. yang terjadi di dunia muslim dan dunia non muslim. Saya tidak mengatakan bahwa Muslim tidak bersalah atas kekerasan fisik, karena mereka bersalah. Namun itu tidak menggambarkan apa-apa tentang Islam dan sebetulnya mereka benar-benar melanggar beberapa prinsip yang sangat dasar pada Islam jika mereka berbuat kekerasan pada pasangan mereka.
Salah satu tanggung jawab tertinggi yang seorang pria miliki dalam hidup ini, sebagai seorang Muslim adalah untuk memperhatikan istrinya. Inilah sesuatu yang akan ditanyakan di hadapan Allah, bagaimana Anda memperlakukannya? Apakah Anda berlaku baik padanya? Apakah Anda merawatnya? Apakah Anda melindunginya? Apakah Anda menghormatinya? Apakah Anda mengajarinya, dan lainnya. Hal-hal ini, seorang laki-laki Muslim harus serius dalam menanggapinya.
Tetapi intinya bahkan bukan masalah ini. Intinya adalah, lupakan manusia. Agama ini (Islam) bukan tentang pria dan perempuan. Itu bukan masalahnya. Masalahnya adalah hubungan Anda dan Tuhan Anda. Anda dan Tuhan yang mencukupi Anda. Dia memberi Anda semua hal ini untuk dinikmati dan Dia meminta Anda. Anda dapat diperdaya oleh nikmat yang diberikanNya, dibujuk oleh hal-hal duniawi atau Anda dapat memiliki kesenangan hidup yang abadi. Sesuatu yang menyenangkan yang jauh melampaui hal yang Anda obsesikan.
Anda tahu, ketika Anda mabuk dan Anda akan muntah dan akan Anda sangat pusing setelahnya. Anda pergi ke klub, Anda akan bangun di suatu tempat dan Anda tidak tahu apa yang terjadi pada Anda malam sebelumnya. Anda melakukan hal-hal ini dan berpikir itu akan memberi Anda kesenangan dan pada akhirnya, apabila ini belum terjadi, akan memberikan Anda banyak rasa sakit. Anda pikir Anda senang, Anda membohongi diri Anda sendiri. Anda benar-benar tertipu.
Jadi, 2 hal berikutnya, kita sudah bahas tentang pasangan, dan clubbing serta minum minuman keras.
Jadi apa ini benar-benar merupakan kebahagiaan? Pergi pada ke klub dari Jumat yang satu ke Jumat selanjutnya. Aku hidup dan bekerja sepanjang minggu untuk menghasilkan uang dan menikmati Jumat atau Sabtu (akhir pekan bersenang-senang) dan saya bisa bicarakan ini pada hari Seninnya dengan teman-teman saya. Lalu menunggu untuk melakukannya lagi pada Jumat depan. Jadi ini seperti dari Jumat yang satu ke Jumat selanjutnya. Seluruh hidup Anda hanya tentang 1 minggu itu. Seluruh hidup Anda hanya tentang siklus pengulangan dalam 1 minggu itu. Hanya itu saja. Hanya itu tujuan hidup Anda diartikan.
Dan mengapa orang-orang sangat gemar pada alkohol? Menurut pendapat pribadi saya tentang itu dan bisa jadi itu benar atau salah adalah bahwa (alkohol) dijadikan sebagai jalan keluar dari sebuah kenyataan. Mengapa orang memakai narkoba? Karena (narkoba) adalah jalan keluar dari sebuah kenyataan. Hidup Anda begitu buruk, Anda punya begitu banyak masalah. Anda tidak punya sesuatu untuk dikejar dalam hidup Anda. Satu-satunya hal yang Anda kejar adalah waktu ketika Anda pergi kesana kemari seperti binatang liar dan minum minuman keras agar dapat pergi dari masalah, realitas dan dari tujuan Anda sendiri.
Jadi dari akhir pekan ke akhir pekan, Anda hanya menunggu untuk dapat “mabuk”, untuk “pergi” dari dunia ini – kenyataan di sekitar Anda. Anda tidak mau memegang tanggung jawab untuk mengapa Anda ditempatkan di bumi ini. Itulah yang terjadi. Anda mencoba lari dari itu, Anda mencoba untuk menghindarinya.
Anda mencoba untuk menemukan kesenangan. Anda mencoba untuk menemukan kenikmatan fisik. Anda mencoba untuk mendapatkan kekayaan uang. Orang-orang yang mengejar kekayaan sepanjang hidup mereka dan mereka masih tidak bahagia. Mereka masih tidak menemukan kebahagiaan.
Mereka membeli rumah yang besar, yang mereka pikir mereka cintai dan setelah beberapa tinggal di rumah itu lalu mereka menemukan rumah lain orang lain yang lebih baik. Dan dia katakan, “Saya tidak memiliki (rumah) itu.” Ada kekosongan dalam hati mereka. Hatimu tidak pernah akan terpenuhi.
Keserakahan Anda, apa yang Anda cintai itu, semua itu tidak akan pernah cukup untuk dipenuhi.
Lawan Hawa Nafsu
Iman. Iman yang sejati, iman yang sebenarnya-lah yang memberikan sesuatu yang tidak pernah bisa dipenuhi oleh hal lain. Iman bisa mengisi hati Anda dengan rasa kepuasan. Itulah apa yang kita (muslim dan agama Islam) tawarkan.
Jadi, Anda harus melawan nafsu keinginan-keinginan Anda sendiri. Anda harus, untuk sesekali, mungkin untuk sehari atau selama seminggu, untuk mengesampingkan keinginan Anda. Kesampingkan keinginan Anda untuk sementara dan renungkan dengan baik kebenaran ini. Renungkan tujuan sebenarnya dalam hidup Anda dan lihat apakah ini yang dapat mendorong Anda ke arah lain.
Ada orang-orang seperti Anda, yang hidup dalam kehidupan yang hanya menghibur diri mereka sendiri, menenggelamkan diri mereka sendiri dalam keinginan-keinginan nafsu tersebut dan Allah memberikan hidayah pada mereka dengan sebuah kemungkinan (memikirkan) untuk menarik diri mereka dari kehidupan itu dan memikirkan tentang kebenaran ini untuk sesaat lalu mereka menemukan kebenaran itu dan sekarang mereka merasakan ketenangan yang sebelumnya tidak mereka miliki.
Apa yang Anda pikirkan ketika seorang pemuda muslim, seorang wanita muslim, mereka berpenampilan baik, sehat, dan cerdas, menghasilkan banyak uang dan lain-lain tapi dia tidak akan pergi ke klub meski memiliki kemampuan untuk pergi ke sana. Apa yang menghentikannya? Hal apa yang sangat kuat yang membuat dia tidak tergoda dengan apa yang berhasil menggodamu?
Bagaimana bisa dia melawan keinginan ini? Dia punya sesuatu hal yang sangat kuat yang orang lain tidak dapat melihatnya dan kami ingin membagi hal yang sangat berharga ini dengan Anda. Itulah yang kami ingin supaya Anda merasakannya.
Anda tahu, sebagian dari kita, baru saja hijrah dari apa yang kita sebut “Jahiliyah”. Hijrah dari masa-masa kejahilan. Beberapa orang, mereka dapat mengerti hal ini dan mereka tertawa mendengar ini karena mereka sekarang memiliki rasa damai yang sebenarnya. Dan rasa kepuasan itu, mereka merasa tidak perlu pergi ke klub malam, mereka tidak mengejar hal-hal material dunia.
3 Tujuan Wanita Muslim Berpakaian Tertutup (Hijab)
Tapi, apa pendapat Anda tentang seseorang, kita sudah pernah melihatnya, si perempuan -karena poin selanjutnya dia membahas tentang perempuan di agama Anda (Islam) mereka harus tertutup dari kepala sampai kaki- tapi Anda lihat, perempuan-perempuan berusaha dengan keras, misalkan dengan udara di luar sangat dingin dan dia memakai, rok yang sangat pendek hingga Anda bertanya, “Apakah kamu tidak kedinginan?”
Dia benar-benar berusaha, tapi udara yang dingin akan tetap membuatnya memakai jaket atau dia memberikan nomor telponnya, Anda tahu.. para lelaki diluar sana, Anda tahu motif mereka kan? Mereka ingin memuaskan keinginan nafsu mereka. Para perempuan, mereka merasa tidak aman sehingga mereka tidak memberikan (nomor telponnya) -setidaknya telponnya tidak meledak dan 20 pria menelponnya dalam 1 hari. Ini seperti dia (si perempuan) harus memenuhi keinginan ego mereka dan ini menjadi seperti sebuah permainan, menjadi seperti.. hidup ini hanya sebuah permainan satu sama lain.
Sering kali, para perempuan tidak menyadari dalam berperikemanusiaan, bahwa sebenarnya mereka sedang dimanfaatkan. Mereka pikir mereka berpakaian seperti apa yang mereka inginkan, sebenarnya kamu tidak menginginkannya.. kamu hanya.. memenuhi keinginan nafsu para lelaki. Itulah yang para pria inginkan, bukan yang kamu (si perempuan) inginkan. Para pria lebih menginginkannya daripada kamu, mereka ingin kamu berpakaian setengah telanjang.
Jadi, masalah tentang hijab dan penutup lainnya dan kesopanan dan hal-hal seperti itu lainnya, hal yang pertama dan amat penting adalah, bahwa itu adalah sebuah perintah dalam Islam. Ketika para wanita berpakaian yang menutup, mereka berpakaian dengan cara-cara tertentu. Kenapa? Karena mereka yakin bahwa ini adalah perintah dari Tuhannya. Dan apa yang Tuhannya katakan adalah lebih baik baginya. Dalam memenuhi tujuannya, itulah poin yang paling penting dalam masalah ini.
Tapi, berbicara sedikit tentang pakaian. Anda tahu, dalam Islam dikatakan bahwa ada 3 tujuan dalam berpakaian. Satu tujuan dalam berpakaian adalah untuk melindungi diri Anda dari cuaca (seperti yang tadi Anda katakan). Satu tujuan lain dalam berpakaian adalah untuk kecantikan dan satu tujuan lainnya adalah untuk kesopanan.
Ada tiga tujuan: perlindungan, kecantikan, dan kesopanan. Tapi tingkat prioritasnya berbeda. Dalam Islam, prioritas pertama adalah kesopanan. Itulah prioritas pertamanya. Anda harus memiliki rasa kesopanan. Anda tidak boleh menjadi barang objek dan itu adalah tujuan pertamanya. Tujuan kedua dalam Islam, tentu saja untuk perlindungan dari cuaca dan juga untuk kecantikan. Tidak ada yang salah dengan membeli baju yang bagus selama Anda memelihara kesopanan diri Anda, ya kan?
Apa yang terjadi di budaya orang non muslim, adalah bahwa banyak orang yang tidak memedulikan kesopanan sama sekali bahkan kadang mereka tidak peduli untuk melindungi diri mereka dari cuaca, seperti yang Anda bilang. Apa yang mereka perhatikan? Itu adalah yang mereka kira untuk kecantikan. Itulah yang mereka perhatikan. Ia tidak mau menarik perhatian orang lain, tapi dia merasa harus memilikinya. Di sana ada pergeseran perubahan, karena ketika kita berbicara tentang kesopanan, yang merupakan bagian dari rasa rendah hati. Dan mengapa seorang muslim harus memiliki nilai kesederhanaan (rendah hati)? Karena mereka sadar bukan mereka yang mengatur hidup mereka. Di sana ada kekuatan yang lebih tinggi (Allah subhanahu wa ta’ala).
Jadi bahkan dalam cara berbicara mereka, dalam kehidupan sehari-hari mereka, bagaimana mereka menghabiskan waktu mereka, dalam cara berpakaian mereka .. pakaian hanyalah satu perwujudan dalam berendah-hati. Tapi kita tekankan bahwa rendah hati haruslah termasuk ke dalam cara berbicara, cara Anda bersikap, cara Anda berbicara kepada orang lain, cara Anda berhubungan dengan keluarga, cara Anda berhubungan dengan Tuhan Anda. Itu semua harus termasuk dalam kerendah-hatian Anda dan satu dari aspeknya ialah kesederhanaan dalam berpakaian.
Ya, itu sangat menarik.. kita hampir kehabisan waktu, beberapa poin lagi. Kita harap Anda dapat terus menyaksikan, karena program kita sangat pendek, dan kami hanya ingin memberikan penjelasan pada hal-hal keliru di luar sana. Titik masalah ini adalah bahwa para perempuan, para wanita muslim yang berpakaian tertutup, mereka membuat keputusan yang jelas, bahkan orang-orang yang datang dari luar negeri, mereka datang ke sini. Ini adalah kesempatan mereka untuk melepas hijab mereka, tapi mereka tetap memakainya, mereka tidak menjadi budak keinginan nafsu mereka.
Mereka adalah hamba Tuhannya. Mereka menaruh komitmen yang besar untuk melakukan ini, dan Anda lihat banyak perempuan Amerika yang membuat keputusan ini dan mereka menggunakan hijab ini, mereka tidak merasa dipaksa untuk melakukan ini. Tentu saja, ini adalah hal yang menakjubkan.
Agama Karangan Manusia
Sekarang, hal lainnya yang orang ini tanyakan adalah tentang “organisasi agama”. Anda tentu sering mendengar ini, bahwa agama kita sebenarnya hanyalah karangan manusia. Dan saya setuju, kita tidak bisa mengikuti sebuah agama yang dibuat oleh manusia, yang diatur oleh manusia. Jadi bagaimana kita dapat menjelaskan kekeliruan ini?
Saya pikir, apa yang terjadi adalah, setidaknya di lingkungan barat ada beberapa kekecewaan terhadap agama tertentu. Karena Anda dapat melihat dengan jelas hal-hal yang berlawanan dalam agama itu -dengan sangat jelas. Anda tidak perlu memperdalam agama itu, Anda dapat melihatnya dengan sangat jelas. Jadi apa yang terjadi adalah bahwa stigma itu, kita memegang stigma itu dan memakainya dalam menilai seluruh agama. Dan kita katakan, “Oh, agama ini karangan manusia, agama itu juga. Jadi pasti seluruh agama juga seperti itu,” sehingga mereka berhenti percaya kepada agama. Betul?
Yang kita tekankan adalah bahwa ini bukanlah pemikiran yang adil. Ini layaknya Anda tidak dapat menemukan 2 orang yang berbeda bangsa dengan Anda, lalu Anda memberikan penilaian yang sama atas seluruh bangsa itu. Anda tidak akan menemukan 2 orang yang berbeda kelamin, lalu memberikan penilaian yang sama atas seluruh jenis kelamin itu. Hal yang sama dengan agama, Anda menemukan agama tertentu lalu Anda tidak puas dengannya, Anda tidak memiliki kepercayaan pada agama itu. Tidak adil bagi Anda untuk menilai seluruh agama seperti itu dan mengatakan, “Oh.. seluruh agama hanyalah karangan manusia.”
Itu sesungguhnya adalah penyederhanaan yang berlebihan dan sebuah “kemalasan intelektual” diri Anda. Anda sebenarnya hanya membenarkan diri Anda bahwa, “Ya..aku sebenarnya ingin mentaati Tuhanku. (Tapi) aku tidak menemukan hal yang memuaskanku, jadi aku hanya akan kembali melarikan diri.”
Analoginya, Anda hanya akan memperdalam sesuatu dan Anda hanya akan menghabiskan waktu untuk sesuatu yang Anda pikir itu bermanfaat seperti jika saya meminta Anda untuk menggali suatu lubang, dan saya bayar $5 untuk menggali sedalam 10 kaki sepanjang hari, Anda tidak akan melakukannya. Tapi jika saya minta Anda menggali sedalam 10 kaki dan saya bayar $20000, Anda akan mulai menggali. Jadi Anda hanya menghabiskan waktu pada hal yang Anda pikir berharga.
Jika Anda memikirkan kebenarannya dan menyadari bahwa tujuan hidup Anda sangat berharga, Anda akan mencari dan tidak menemukannya, lalu tetap mencari, dan tidak menemukannya, sampai akhirnya Anda menemukannya. Anda akan terus mencarinya.
Tapi perilaku seperti ini, tanpa mencari tahu lebih dalam, tanpa memperhatikan apa masalah sebenarnya, Anda berkata, “Oh..aku tidak harus melihatnya lebih dalam, saya sudah tahu, itu semua hanya karangan manusia, kita semua akan pergi ke surga.”
Tapi sebenarnya pemikiran tentang surga datangnya dari agama juga kan? Jadi dari mana Anda dapat pemikiran itu? Ya kan?
Anda sudah menghakimi terlebih dahulu, ini sebenarnya malah memperlihatkan kemalasan berpikir Anda. Kemalasan emosi Anda. Dan mungkin, alasannya adalah mungkin Anda memang tidak mau menemukan kebenarannya. Mungkin di dalam diri Anda, Anda takut, jika Anda menemukan kebenarannya, itu akan membuatmu harus merubah keadaan dirimu dan Anda tidak mau merubah diri Anda.
Allah berkata di dalam Al-Qur’an, “Balyuridul insanu liyafjura amamah yas alu ayyaana yawmul qiyaamah.”
Sangat indah. Allah katakan, ”Tidak, bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus dan terus bermaksiat dihadapan Allah seketika itu.”
Dia ingin tetap di dalam kemarahan Allah, lalu itulah yang membuatnya bertanya, “Kapankah datangnya hari kiamat? Kapan hari kebangkitan? Itu tidak akan terjadi. Kita semua akan pergi ke surga..”
Lihatlah apa yang Allah katakan, dan lihat apa yang Anda katakan. Ini seperti Allah sudah tahu apa (menggambarkan) yang Anda akan katakan.
SubhanAllah..
Kematian Pasti Akan Datang
Anda tahu, ketika saya mempelajari Al-Qur’an, lalu saya lihat pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan oleh orang-orang, ini sangat menakjubkan, Allah tahu diri kita melebihi diri kita sendiri. Anda bukanlah orang pertama yang menanyakan hal ini. Ada ratusan, ribuan orang yang menanyakan hal ini sebelumnya, jutaan bahkan.. yang menanyakan hal yang sama. Tentang Tuhannya, tentang tujuan mereka hidup di dunia. Dan Anda orang-orang yang menemukan jawabannya, dan mereka tulus melakukannya. Dan ada juga orang yang menemukan jawaban ini dan berkata, “Tidak.. keinginanku, godaan-godaan, hawa nafsuku itu sangat besar bagiku. Aku akan tetap berada di dalam kekacauan ini.” Anda harus memutuskan bahwa Anda lebih kuat dibandingkan keinginan-keinginan nafsu Anda.
Saya ingin menyatakan kepentingan ini. Saya tahu mereka tulus dan ribuan orang orang yang melihat, (bahwa) kematian adalah kenyataan. Ini bukan suatu hal yang bisa dikesampingkan untuk dicari tahu kebenarannya. Ribuan orang Amerika meninggal setiap harinya. Saya diberi tahu, hampir 150 ribu orang meninggal di seluruh dunia. Jadi, kematian dapat datang kepada kita setiap saat. Itulah kenyataannya, dan kita harus mulai mencari tahu tujuan hidup kita sebenarnya.
Sangat tepat.
“Ainama takunu yudrik kumul mautu walau kuntum fi burujimmusyayadah.”
Allah berkata, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.”
Kamu berada di sistem keamanan yang terbaik, kematian tidak perlu mengetuk pintu hidupmu dia akan datang langsung kepadamu. Mungkin saja ketika Anda di tempat tidur, atau sedang tidur, mungkin ketika Anda pergi kerja. Ketika dalam satu hari Anda sehat lalu dapat serangan jantung dan meninggal esok harinya, kita katakan, “Kematian yang tiba-tiba, penyebab kematian tidak diketahui..” Ini juga dapat terjadi.
Kematian bukanlah di tangan Anda, itu ada di tangan Penciptamu. Tidak ada waktu seperti, ketika Anda membuat rancangan hidup 40 tahun, Anda bahkan tidak bertahan lebih dari 3 jam setelah itu di hidup ini. Saya tidak tahu berapa banyak sisa waktu hidup saya, Anda tidak tahu berapa banyak sisa waktu hidup Anda. Jadi kita harus memiliki perasaan terdesak untuk menemukan tujuan (hidup) kita karena suatu saat waktu akan berhenti, dan kita tinggalkan bumi ini.
Dan seperti apa yang salah satu sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam katakan, Ali radhiyallahu ‘anhu, dia katakan, “Orang-orang sedang tertidur. Ketika mereka meninggal, mereka terbangun. Itulah saat ketika kedua mata mereka terbuka.”
Dan itulah ketika mereka masih muda, orang-orang “tertidur”. Jadi kita diminta untuk “bangun” sebelum kita masuk ke dalam tanah. Ketika orang-orang berpikir Anda telah “tidur” kenyataannya adalah, Anda akan bangun pada saat itu dan kita tidak berharap Anda akan seperti itu. Kita tidak berharap Anda akan “bangun” pada saat itu, kita berharap supaya Anda “bangun” saat ini. Supaya Anda dapat mencari tujuan hidup Anda sebenarnya sekarang juga, in shaa Allah.
Ya, dan ini tidak adil jika Anda mengharapkan Tuhanmu, atau seperti ketika Anda datang ke atasan Anda dan dia berikan apa yang harus Anda kerjakan, tapi Anda tidak melaksanakannya lalu Anda minta bayaran pada akhirnya.
Ya, tepat. Itu tidak masuk akal.
Oke. Terimakasih telah bersama kita. Kami harap bisa bersama Anda kembali, in sha Allah..
Dan terima kasih, saya sangat berharap Anda dapat tulus dan jujur (saya yakin bahwa Anda memang jujur dan tulus). Saya yakin bahwa Anda memang mau mencari tahu kebenarannya dan saya harap ini dapat mendorong Anda untuk melanjutkan perjalanan kepada hal yang terpenting. Mintalah kepada Dia Yang Menciptakan alam semesta dan seluruh isinya ini. Ambil langkah pertamanya, jangan menolak petunjukNya dan mintalah supaya Allah memberi petunjuk kepadamu.
Dia Yang Menciptakanmu, Memeliharamu, dan tetap memeliharamu. Mintalah petunjukNya.
Salah satu hal yang terindah adalah, Dia Yang Maha Kasih, Maha Penyayang dan sangat Adil, Dia akan memberikan mu petunjuk. Tapi ini akan tidak adil jika Anda tidak memohon petunjuk untuk diri Anda sendiri. Jadi, mintalah kepadaNya, jadikan itu sebagai langkah pertama. Menjadi langkah pertama yang sangat penting untuk mendapatkan kebenarannya. Lalu, ketika kebenarannya datang, berjalanlah di sana. Itu sangat sederhana.
Dan Islam memanggilmu ke suatu hal yang sangat alami; untuk menjadi hamba, untuk berserah diri dan menyembah Allah saja. Bukan kepada apa yang diciptakan Allah.
Anda bisa melakukannya, ini hal yang sederhana lalu hal-hal lainnya akan berjalan baik dengan sendirinya. Ini adalah cara hidup yang sangat indah, dan kami berharap Anda dapat manfaat dari acara ini.
Kami berharap untuk menemani Anda kembali. Jika Tuhan berkehendak, In shaa Allah, di acara The Deen Show selanjutnya.
Assalamu’alaikum, kesejahteraan semoga dilimpahkan untukmu..