“Belajar Qur’an secara online? Memangnya bisa?!”
“Bagaimana komputer dapat menggantikan peran pengajaran guru secara langsung? Saya ragu anak saya dapat membuat banyak kemajuan dengan pembelajaran online.”
“Saya tidak terlalu pandai mengakses komputer – saya rasa pelajaran Qur’an online tidak akan terlalu bermanfaat bagi saya.”
“Saya merasa kurang nyaman mengajar seseorang yang tidak berada di hadapan saya – saya ragu hal itu akan efektif.“
Ini semua adalah kekhawatiran yang saya dengar setiap kali saya memberitahu seseorang, “Saya belajar dan mengajar Al Qur’an -. Secara online.” Tentu saja, tidak ada cara lain yang menggantikan metode belajar secara tradisional berada di hadapan guru serta mengamati mereka di dalam dan di luar kelas. Metode ini adalah salah satu pengalaman belajar yang paling mendalam yang dapat dinikmati sebagai siswa.
Tentu saja, tidak semua dari kita yang diberikan kesempatan untuk dapat menikmati tradisi pengajaran. Ketika saya remaja, saya masuk dan keluar dari kelas pengajaran agama Islam; dimana hampir tidak belajar apapun karena saya tidak pernah dapat hadir secara konsisten. Sekolah dan universitas selalu menyita waktu. Pada saat aku meninggalkan universitas, saya sudah tersedot ke dalam pusaran pekerjaan di perusahaan. Lalu saya menikah dan memulai gaya hidup tak pasti – banyak melakukan perjalanan secara tiba-tiba sehingga saya tidak mungkin berkomitmen untuk kursus jangka panjang pada metode sekolah tradisional.
Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam (damai dan berkah Allah besertaNya) bersabda, ““Ada dua nikmat yang membuat banyak orang tertipu karenanya yaitu kesehatan dan waktu luang untuk beramal salih.” [Sahih Bukhari]
Alhamdulillah, atas jasa baik dari seorang sahabat yang berasal dari lokasi yang berbeda (yang juga kebetulan memegang ijazah di bidang pembacaan Al Quran), saya diperkenalkan ke dalam dunia pembinaan Qur’an secara online. Setelah beberapa tahun belajar online, saya menerima persetujuan untuk mengajar, dan saya memulai kelas online saya sendiri. Namun, saya menganggap diri saya sebagai lebih sebagai seorang siswa daripada seorang guru karena saya terus belajar berbagai aspek Al Qur’an dari guru-guru yang saya belum pernah bertemu secara langsung.
Anda akan menemukan sumber daya yang sangat banyak mengenai etiket dan tips yang berhubungan dalam mencari ilmu pengetahuan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk fokus pada pembelajaran online serta mengajar dan berbagi beberapa tips produktivitas yang telah saya kumpulkan dari pengalaman pribadi.
Jika Anda ragu-ragu menggunakan teknologi untuk pendidikan agama atau pernah memiliki pengalaman yang tidak mengenakkan sebelumnya, saya harap artikel ini akan memberikan harapan dan menghidupkan kembali motivasi Anda untuk menggunakan sumber daya apapun yang Anda inginkan untuk mengikuti atau menyediakan kursus pembelajaran terstruktur.
Bagian ini berorientasi pada siswa sedangkan bagian berikut dari artikel ini akan memberikan beberapa tips bagi para guru.
Tips untuk Siswa online
1. Ambil kesulitan teknis sebagai pengalaman belajar, bukan halangan.
Hal ini berlaku untuk guru serta siswa online.
Ya, komputer adalah hal yang rumit. Skype memutuskan untuk memperbarui aplikasinya ketika guru Anda sedang menghubungi. Browser pintas yang telah diatur suami Anda menghilang dari komputer setelah anak batita Anda bermain dengan keyboard. Koneksi internet dengan mudah diingat. Mengetik huruf Arab dari kiri ke kanan bukannya kanan ke kiri. Anda tidak dapat mengingat di mana Anda menyimpan catatan serta lupa bagaimana cara membuka Windows Explorer. Tunggu – Anda bahkan tidak tahu apa itu Windows Explorer. Guru mengirim pekerjaan rumah melalui e-mail tapi itu e-mail tidak dapat ditemukan. Anda menemukan e-mail dengan bantuan tetangga tetapi sekarang Anda tidak tahu bagaimana untuk melampirkan pekerjaan rumah serta mengirimkannya kembali, dan Anda tidak ingin memanggil bantuan tetangga lagi. Siswa Anda sedang galau dan jungkir balik di kursinya. Anda melihat kakinya pada layar, bukan wajahnya, serta berharap Anda bisa menjangkaunya melalui layar dan memberinya pukulan main-main.
Ya, semua hal ini dapat dengan mudah terjadi, dan hal ini dapat membuat frustasi. Terutama bahwa skenario terakhir. Namun, itu bukan alasan untuk menolak sepenuhnya gagasan pembelajaran secara online.
Saya telah melihat orang tua dan siswa yang bahkan tidak tahu bagaimana menggunakan komputer menjadi pemecah masalah yang baik setelah beberapa minggu baku hantam. Keinginan mereka untuk belajar mengalahkan permusuhan mereka terhadap teknologi, dan karena itu, mereka tidak hanya belajar Al Quran tetapi juga belajar satu atau dua hal mengenai komputer!
2. Belajarlah untuk menghilangkan ketidakpedulian Anda sendiri
Jangan mengikuti kelas online hanya untuk trend atau menjadi keren untuk belajar “seadanya” dari tempat lain atau untuk menambah kualifikasi lain pada profil LinkedIn Anda. Satu-satunya cara untuk bertahan dan bermanfaat adalah dengan bertujuan murni mempelajari hal-hal yang tidak Anda ketahui. Tanpa hal ini, Anda akan membuang-buang waktu dan uang pendaftaran untuk pelajaran yang tidak membawa manfaat.
Jangan belajar untuk mengajar – meskipun mengajar adalah tindakan mulia. Pada saat belajar, biarkan niat Anda murni untuk menyelesaikan kekurangan dalam diri Anda sendiri. Membenamkan diri, menerapkan apa yang Anda pelajari untuk gaya hidup Anda, berpikir tentang alternatif, dan mempersiapkan pertanyaan pada guru Anda. Hal ini akan meninggalkan dampak abadi pada jiwa Anda daripada hanya menunggu kutipan dari pelajaran Anda yang dapat bagikan di Twitter.
Berbagi dapat dilakukan nanti – setelah Anda telah memahami makna pelajaran (dan jangan lupa hashtag!)
Tips: Tutup mata Anda beberapa saat dan renungkan mengapa Anda belajar atau mengapa Anda berharap untuk belajar Al Qur’an. Jika jawabannya menyusahkan hati nurani Anda, maka berdoalah:
“Ya Allah! Murnikan hati saya dari kemunafikan dan tindakan saya dari kepura-puraan dan lidah saya dari kebohongan dan mata saya dari penampilan tersembunyi. Engkau yang maha mengetahui apa yang tersembunyi dari mata dan di dalam dada.”
اللهم طهر قلبي من النفاق و عملي من الريآء و لساني من الكذب و عيني من الخيانت فانك تعلم خآئنة لاعين و ما تخفى الصدور
[Allahumma tahhir qalbiy Minan-nifaqi wa amaliy minar-riyai wa lisaniy minal kadhibi wa ayniy minal khiyanati fainnaka ta’lamu khainatal a’yuni wa ma tukhfis-sudur.]
3. Carilah guru yang baik dan tetap konsisten bersamanya
Al Qur’an tidak dijatuhkan seperti sebuah paket. Allah Swt mengungkapkan hal itu melalui seorang guru (yaitu Jibrail ‘alayhi’l-salam (saw)) kepada Nabi shallallahu’ alaihi wa sallam (damai dan berkah Allāh besertanya dia) yang kemudian mengajarkannya kepada teman-temannya. Tradisi menyampaikan Al Qur’an melalui seorang guru terus berlanjut bahkan ketika telah Islam menyebar. Ketika salinan tertulis dari Al Quran didistribusikan ke berbagai daerah, mereka ditemani oleh seseorang yang akan mengajarkannya kepada para penerimanya.
Satu pelajaran yang dapat dipelajari dalam hal ini adalah pentingnya memiliki seorang guru, selain buku-buku pengetahuan.
Bagian tersulit dalam pengalaman belajar adalah saya telah menemukan seorang guru yang sesuai. Setelah saya menyelesaikan materi dasar dan ingin mendalami tajwid secara lebih dalam, saya harus benar-benar mencari seseorang yang memenuhi syarat dalam mengajar minat saya, mengajar secara online, tinggal di zona waktu yang sama seperti saya, fasih berbahasa Inggris, bersedia menyediakan instruksi perorangan, dan –yang terpenting-bersedia menerima saya sebagai mahasiswa.
Meskipun ada banyak guru online, namun tidak selalu dapat menemukan guru yang sesuai. Saya mencari selama bertahun-tahun. Saya menangis. Saya berdoa. Saya mencoba belajar sendiri (tidak disarankan). Saya ber-istighfar agar Allah Swt akan membuka pintu pengetahuan bagi saya. Saya pergi ke komunitas masjid ketika saya dapat melakukannya.
Guru datang dan pergi, dan saya belajar sesuatu yang berharga dari mereka masing-masing, tetapi orang yang memiliki pengaruh paling besar pada hidup saya dan membimbing saya sebagaimana orang tua sendiri adalah seseorang dimana saya berkomitmen untuk belajar dalam jangka panjang. Saya mengatakan, ‘Bimbinglah saya sebagaimana orang tua membimbing saya,‘ tapi sebenarnya ia berusia lima tahun lebih muda dari saya, SubhanAllah!
Tak ada pertanyaan apakah Anda memerlukan seorang guru atau tidak. Hal apapun yang Anda coba untuk belajar Al Qur’an, maka seorang guru yang berkualitas dan peduli sangatlah penting. YouTube hanya sumber daya tambahan dan bukan merupakan ustadh pengganti. Video dan buku akan memberitahu Anda apa yang perlu Anda ketahui, tetapi hanya seorang guru dapat mengetahui apakah Anda benar-benar tahu akan hal itu. Kursus online terstruktur biasanya menyediakan sebuah forum siswa, yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan guru dan siswa senior.
Tips: Jika Anda belum memiliki guru, segeralah mencari. Qutor.com adalah direktori online yang besar dari guru Qur’an yang telah dinilai sebelum menerima keanggotaan di situs.
4. Hormati guru Anda
Ini merupakan etiket umum yang tidak tercakup dalam artikel ini. Namun, pembelajaran online membutuhkan gelar tambahan untuk menghormati dan mempertimbangkan guru Anda.
Guru Anda mungkin berasal dari dunia yang berbeda dari Anda. Hormati cara mereka mengajar dan ambillah rekomendasi mereka bahkan bila hal tersebut berbeda dari apa yang Anda digunakan. Berusaha untuk memahami latar belakang mereka dan tidak melecehkan sebuah topik secara tidak pantas. Sensitivitas budaya akan bermanfaat untuk mengembangkan pengajaran.
Hormati jadwal mereka. Ya, merupakan hal yang baik untuk dapat menghubungi mereka di Skype, WhatsApp, dan bahkan Facebook. Namun, jangan menyalahgunakan hak istimewa itu dengan mengganggu mereka. Jangan mengharapkan mereka untuk membalas teks Anda setiap saat di sepanjang hari. Menyesuaikan diri untuk kenyamanan mereka atau telah memberi kesepakatan tentang apa yang akan bekerja untuk Anda berdua.
Bersopan santunlah kepada guru Anda untuk memberi informasi jika Anda akan terlambat beberapa menit atau tidak dapat mengikuti pelajaran. Juga, ketika Anda tidak dapat mengikuti pelajaran karena kecerobohan Anda sendiri, pastikan diri Anda meminta maaf kepadanya (jangan pernah berpikir meminta guru Anda/ untuk memberikan sesi tambahan!) Semakin sedikit Anda mengganggu guru Anda, Anda benar-benar menghargai mereka!
Upayakan untuk mengenal guru Anda secara lebih pribadi -tanpa menyelidiki, tentu saja- dan tanpa melewati batas jika mereka merupakan lawan jenis Anda. Bergantung pada apa yang Anda pelajari, usia Anda, dan preferensi guru Anda, kelas online juga dapat berlangsung tanpa menggunakan video. Memang dapat muncul kesalahpahaman ketika Anda tidak bisa melihat orang lain atau “mengatur mereka sesungguhnya“. Hal ini dapat mudah diatasi dengan sedikit obrolan santai sebelum atau setelah kelas berakhir untuk menjaga hubungan baik.
Tips: Lain waktu Anda dapat bertanya kabarnya, perhatikan dengan tulus akan jawabannya dan ajukan lebih banyak pertanyaan (tanpa melewati batas, tentu saja.)
Tips 2: Minta maaflah sesering mungkin pada guru Anda- bahkan untuk kekurangan kecil tak penting seperti 30 detik terlambat mengikuti kursus! Anda tidak pernah tahu apa yang dapat membuat mereka merasa tidak senang dan kemudian menyebabkan kesulitan Anda dalam belajar.
5. Buatlah catatan dengan baik
Dalam Al Qur’an, Allah Swt mengatakan, “Yang mengajar melalui pena.” [Qur’an: Surah 96: Ayat 4]
Mencatat adalah tanda seberapa serius Anda dalam belajar. Terdapat kecenderungan untuk memperlakukan pelajaran online seperti urusan yang remeh temeh. Kita mendalami pelajaran dan dapat memahaminya , tapi gagal melakukan upaya sebagaimana bila kita belajar di dalam kelas.
Dengan kelas online, sangatlah mungkin bahwa guru akan memberikan banyak sumber secara virtual. Oleh karena itu, merupakan ide yang baik untuk memiliki alat rekam virtual sebagai tambahan atau selain notebook.
E-mail dan alat komunikasi lainnya sangat baik untuk menerima sumber pelajaran tetapi tidak untuk menyimpan mereka dengan cara yang mudah diakses. Kita telah menerima terlalu banyak informasi sekarang ini. Siapa yang memiliki kapasitas untuk mengingat setiap berkas atau link yang dikirimkan selama bertahun-tahun dan mencari mereka lagi di waktu yang tepat?
Sebuah alat seperti Evernote, misalnya, akan membantu Anda merekam teks serta lampiran dan mengaturnya ke dalam notebook serta melakukan tag untuk setiap mata pelajaran, topik, atau dengan guru mana Anda belajar. Setelah Anda merasa familiar, Anda dapat memanfaatkan fitur-fitur canggih untuk membawa manajemen sumber daya Anda ke tingkat berikutnya. Bila di sisi lain, Anda memilih untuk menyimpan segala sesuatu pada komputer lokal Anda, maka pastikan Anda melakukan backup secara teratur!
Catatan: Pastikan Anda mendapat izin dari guru Anda jika Anda berniat untuk merekam pelajaran. Kadang-kadang, orang tua tidak memiliki waktu untuk duduk bersama anak mereka selama kelas berlangsung atau ingin memiliki rekaman sebagai rujukan untuk membantu pekerjaan rumah anak mereka. Oleh karena itu, sistem seperti Qutor.com memberikan para orangtua kesempatan untuk sebuah tontonan dengan pengawasan tertentu serta fitur-fitur arsip video, sehingga tidak ada lagi kekuatiran yang berkaitan dengan pembelajaran online.
Tips: Nilailah catatan Anda sendiridan pikirkan bagaimana Anda dapat melakukan peningkatan di dalamnya. Jika Anda tidak mencatat sama sekali, saatnya untuk mendapatkan sebuah notebook dan / atau akun penyimpanan cloud!
6. Perlakukan tiap pelajaran secara spesial
Hanya karena guru Anda menghubungi di rumah Anda sendiri, tidak berarti Anda dapat menjadi terlalu nyaman. Pengetahuan agama adalah warisan yang diturunkan oleh Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam (damai dan berkah Allah atasNya). Persiapkan diri Anda untuk menerimanya secara mulia.
Ya, mungkin ada hari-hari ketika Anda harus bangun di tengah malam untuk menangkap sesi langsung pembelajaran yang terjadi di zona waktu berbeda, tapi itu tidak berarti Anda bisa melompat dari tempat tidur dan duduk di depan komputer dengan penampilan seperti terkena bencana alam!
Jika Anda akan membaca Qur’an atau menyebutkan Allah Swt, ada kemungkinan malaikat akan berada di hadapan Anda. Berpakaianlah dengan sopan, melakukan wudhu, dan duduk menghadap kiblat jika memungkinkan. Bukalah catatan Anda dan siapkan sebelum sesi dimulai daripada pergi terburu-buru mencarinya ketika guru Anda menanyakan sebuah pertanyaan. Bersiaplah setidaknya lima menit sebelum jadwal dimulai sehingga Anda dapat mengatasi masalah teknis dan memungkinkan sesi belajar berlangsung tanpa penundaan. Antisipasi setiap pelajaran sebagai kesempatan di mana warisan dari Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam (damai dan berkah Allah besertanya) sedang disebarkan dan buatlah hal itu menjadi istimewa!
Tips: Berpikirlah tentang satu perubahan kecil yang dapat Anda lakukan agar pelajaran Qur’an menjadi lebih istimewa. Mungkin memiliki topi / syal / jaket / atar / apapun secara khusus yang hanya Anda gunakan untuk kelas Qur’an, putuskan untuk menempatkan telepon Anda pada modus penerbangan atau modus DND selama kelas berlangsung, carilah tempat di mana Anda daoat duduk menghadap kiblat, atau apa saja yang sesuai untuk Anda.
7. Bergabung dengan komunitas online
Saya kasih tahu ya – studi secara online bisa menjadi sangat sepi dan membosankan! Jika Anda belajar seorang diri dengan guru Anda maka Anda tidak memiliki teman sekelas sama sekali. Bahkan jika Anda berada dalam kelas berkelompok, Anda mungkin tidak akan memiliki banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sekelas Anda dimana Anda dapat berbincang-bicang dengan mereka bahkan di luar sesi pelajaran.
Beberapa program menawarkan forum mahasiswa di mana Anda dapat terhubung dengan siswa lain untuk berdiskusi terkait kursus atau bahkan membuat jalinan teman-teman seumur hidup. Selain itu, Anda juga dapat menemukan banyak layanan online dimana para siswa Qur’an berkumpul. Ada forum, komunitas Slack, dan kelompok email – semuanya terhubungan oleh jari Anda.
Selain mengatasi kesepian, pertemuan secara online ini adalah cara yang baik untuk membahas pertanyaan yang muncul disaat Anda belajar, berbagi sumber daya yang relevan, untuk memperluas pengetahuan Anda tentang cara mempelajari Al-Qur’an di berbagai belahan dunia, dll.
Ingat, tentu saja, untuk menjaga adab dan berhati-hati pada siapa Anda percaya bahkan dalam kelompok jenis kelamin yang sama. Anda tidak ingin kejutan menyeramkan ketika nama layar “HamzaFeeSabeelillah786” ternyata menjadi penguntit menyeramkan dan bukan merupakan mahasiswa Qur’an asli!
Saya tergoda untuk masuk ke grup Facebook dan WhatsApp di sini, tapi saya tidak akan secara pribadi merekomendasikannya. Ketika semua itu berguna dalam beberapa hal, saya pribadi mempertimbangkan untuk menggunakan Facebook agar dapat terlibat dalam kelompok Qur’an semudah berjalan di mal, dalam meraih sekolah Qur’an. Ada terlalu banyak gangguan dan topik terkait yang dapat menenggelamkan waktu dan merusak perhatian Anda. Demikian pula, terus-menerus berada di WhatsApp karena “itu berguna untuk studi Qur’an” sama saja meninggalkan bagian atap terbuka 24/7 demi ventilasi yang baik. Anda tidak pernah tahu apa saja yang akan mendarat di tubuh Anda!
Tips: Saat ini mintalah kepada Allah Swt untuk mendapat teman-teman belajar Qur’an yang baik. Kemudian lakukan dan gunakan beberapa ide di atas untuk menemukan mereka, dan ingatlah selalu agar hati-hati dalam melangkah!
8. Bersyukurlah untuk kenyamanan belajar online
Terkadang saya merenung bagaimana saya tanpa pembelajaran dari rumah yang nyaman. Apakah saya akan mengisi waktu saya dengan telepon yang diisi dengan gosip untuk melewatkan waktu? Apakah saya telah menggunakan bacaan pantas sebagai hiburan? Di waktu yang lain, saya bepikir berapa banyak pengetahuan yang sudah saya peroleh dengan hanya dapat berbahasa Inggris dengan fasih.
Ini bukan ingin mengatakan bahwa bahasa Inggris dan pembelajaran online adalah satu-satunya cara seseorang untuk dapat belajar. Bagaimanapun, ketika saya merenungkan situasi tertentu dan tentu saja kehidupan, keduanya adalah berkah sehingga saya tidak cukup hanya berterima kasih pada Allah Swt – apalagi atas segala berkah dapat melihat, mendengar, berbicara, mengetik, dan lebih banyak lagi lainnya.
Allah Swt berfirman, “Dan jika kamu harus menghitung nikmat Allah, kamu tidak dapat menghitungnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“[Qur’an: Surah 16: Ayat 18].
Kesulitan saya dalam menemukan seorang guru tetap mengingatkan untuk terus berada dalam keadaan bersyukur atas kuasa Allah Swt yang telah diberikanNya kepada saya. Saya diberkahi dengan Internet tak terbatas (setidaknya ketika saya tidak bepergian), jadi mana yang lebih baik untuk dilakukan dibanding dengan belajar kitab Allah Swt? Bagaimana saya akan menjelaskan kepada Allah Swt untuk nikmat yang lahir di era kenyamanan secara online?
Terlepas dari kemudahan teknologi, saya menyadari keberuntungan dalam berbagai hal dibandingkan dengan sebagian besar umat Muslim yang mungkin tidak memiliki hal tersebut, bahkan kebutuhan dasar mereka saja tidak terpenuhi. Pada saat saya berdoa untuk mereka, saya menyadari hal tersebut akan membuat saya tidak tahu berterima kasih bila tidak memanfaatkan apa yang telah diberikan kepada saya, selain membantu ummat muslim dan manusia lainnya.
Tips: Setiap kali Anda menikmati pelajaran atau belajar sesuatu tentang hal yang sangat luar biasa (dimana hal tersebut hamper selalu ada karena kita sedang berbicara tentang Al-Qur’an), katakan, “Alhamdulillah.” Apa hal ini dapat membantu Anda?
Allah Swt berfirman, “Jika kamu bersyukur, Aku pasti akan lebihkan [mendukung]; tetapi jika kamu tidak bersyukur, maka, hukumanku adalah sangat pedih.” [Qur’an: Surah 14: Ayat 7].
Kita sering mendengar bagian pertama dari ayat tersebut yang mengingatkan kita untuk bersyukur, tapi seberapa sering kita merenungkan bagian akhir yang menyebutkan konsekuensi dari penyangkalan?
9. Membuat Jurnal
Ketika Anda membuat program studi sendiri dan tidak mengikuti kurikulum terstruktur, hal ini dapat membantu dalam memiliki cara untuk menelusuri pengalaman, tantangan, dan kemajuan Anda.
Sebuah jurnal dapat menjadi cara yang indah untuk melihat grafik kemajuan Anda dan juga berfungsi sebagai pendamping untuk menangkap perjuangan Anda serta membantu Anda melakukan brainstorming solusi kreatif. Seiring dengan waktu, ketika Anda tidak memiliki waktu atau tidak ada motivasi, jurnal Anda akan mengingatkan Anda tentang segala sesuatu yang Anda hadapi dan seberapa jauh Anda melangkah. Dengan demikian, hal tersebut berfungsi sebagai pengingat Anda untuk merasa bersyukur.
Tidak setiap entri harus dalam bentuk teks. Gunakan corat-coret, gambar, atau bahkan kliping dari artikel yang relevan. Jangan ragu untuk menggunakan banyak warna dan menjadikannya sebuah kenang-kenangan estetis menarik.
Jurnal Anda bisa menjadi diari secara fisik atau lembar memo, sebuah blog online, atau dokumen di suatu tempat. Memiliki sebuah blog semata-mata untuk perjalanan Qur’an Anda adalah cara yang baik untuk menarik lebih banyak orang yang berpikiran sama dan meningkatkan lingkaran pertemanan Qur’an dari seluruh dunia!
Tips: Pilihlah catatan pada kertas atau secara virtual, dan mulailah membuat jurnal!
Tulisan ini dari Vergie Manda
Sumber: http://productivemuslim.com/get-serious-learning-quran-online/