Meskipun sebagian besar anggota keluarga saya mualaf sedangkan saya Muslim sejak lahir, saat remaja saya tidak terlalu ingin menjadi Muslim. Saya meragukan apakah Islam cocok untuk saya, mempertanyakan Tuhan, dan terutama saya tidak menyukai konsep hijab.
Ketika saya SMA, saya dan keluarga melaksanakan ibadah haji ke Mekah. Untuk pertama kalinya, saya merasakan hati saya hidup dan saya tahu itu dikarenakan hati saya telah disentuh oleh Tuhan. Saya mulai membaca terjemahan Bahasa Inggris dari Al Quran dan semakin saya membacanya, semakin saya jatuh cinta pada Islam. Al Quran mengajarkan saya tentang keadilan sosial; ia menginspirasi saya untuk bersuara menentang rasisme, ia menguatkan saya untuk berdiri melawan seksisme (sexism).
Al Quran dan kisah tentang Nabi Muhammad (shallallahu ‘alaihi wa sallam) mengubah saya sebagai seorang perempuan. Saya tidak pernah merasa begitu kuat, yakin, dan siap untuk menjadi agen perubahan positif sebelumnya disebabkan oleh ajaran Islam. Islam menginspirasi saya untuk fokus pada pendidikan dalam hidup dan karya ilmiah tentang hak-hak wanita.
Saya antusias, enerjik, bersemangat, dan asertif. Saya memiliki sabuk hitam strip dua dalam tae kwon do dan master dari UCLA di bidang pendidikan keadilan sosial. Saya telah menghafalkan Al Quran dan bicara empat bahasa. Saya bisa mencetak three-points dalam pertandingan basket dan juga bisa berlari, berselancar, bersepeda, dan berkendara tidak hanya dengan tetap menutup kepala, tapi juga selalu mengenakan pakaian panjang yang tertutup. Saya bukanlah anomali; Perempuan Muslim di seantero dunia memiliki latar belakang dan kemampuan yang menakjubkan. Kau berpikir hijab adalah tanda otak kami telah dicuci? Semua keunikan kami memerlukan keberanian, dengan rahmat Allah! (All our uniqueness takes hecka bossness, by God’s mercy!)
Saya memilih ini. Dan saya MENCINTAI ini. Dan begitu juga jutaan wanita di seluruh dunia. Dari ahli bedah syaraf sampai wanita yang tidak pernah mengecap bangku sekolah, menggunakan hijab adalah pilihan banyak orang.
Lain kali kau ingin mengklaim bahwa kami diperbudak, pertimbangkan ini: Apakah berbicara mewakili perempuan yang tidak kau mengerti membuatmu menjadi pembela hak-hak wanita? Atau apakah itu menunjukkan ketidaktahuan? Mungkin orang yang menuduh orang lain dicuci otak itulah sebenarnya yang menunjukkan ia telah dicuci otak.
Islam mengajarkan saya untuk mencintai diri sendiri sebagai perempuan, dan Islam mengajarkan saya untuk mengapresiasi, menghargai, dan menghormati perempuan dengan semua atau tanpa tradisi kepercayaan, tertutup sepenuhnya atau tidak sama sekali, semata karena Tuhan memuliakan kita dengan menciptakan kita sebagai perempuan. Islam pada dasarnya memuliakan gender kita; kita beruntung karena kita perempuan.
Bukankah itu tipe pesan yang kita inginkan untuk putri-putri kita? Jadilah dirimu-CINTAI siapa dirimu-karena Tuhan memuliakanmu dengan menjadikanmu perempuan. Hijab adalah cara berterima kasih pada Tuhan untuk berkat itu. #rossignoldemission #frenchwomenchoosethistoo #womensrightsministershouldstandforALLwomen