Kau tahu, hujan turun dari langit sebagaimana turunnya wahyu. Firman Allah juga turun dari langit. Dan hujan sampai di bumi kemudian menghidupkannya sebagaimana wahyu sampai di hati manusia dan menjadikannya hidup. Firman Allah akan menghidupkan hati.
Judul Asli: [Illustration] Revelation and Reaction to People
Video Asli: https://www.youtube.com/watch?v=6YIFl7bdyXI
Ada sebuah hadits yang juga menyebutkan tentang hal ini, tapi Insya Allah saya akan memberitahu kalian sumbernya sehingga kalian bisa membaca sendiri versi lengkapnya. Hadits ini di ambil dari Kitaab-Ul-Fadaail dalam Shahih Muslim bab Bayaan, “Mitslu maa bu’istu.”
Contoh dari apa yang telah diberikan kepadaku. Rasulullah berkata tentang contoh-contoh dari apa yang telah diberikan kepadaku sebagai pengetahuan dan petunjuk. Dan beliau memberikan contoh misalnya cahaya itu sebagai perumpaan untuk wahyu. Dan apa yang akan saya sampaikan kepada kalian insya Allah, sekali lagi hanya versi singkatnya saja yang juga dari Shahih Muslim dan juga dari Shahih Bukhari adalah hujan yang turun dari langit dan kemudian akan ada tiga macam reaksi.
Pertama, ada tanah yang menyerapnya dan kemudian menumbuhkan berbagai macam tanaman dan terus menerus memberikan manfaat bagi manusia dan akan terus menghasilkan, dan terus menghasilkan sesuatu. Sehingga tidak hanya tanahnya saja yang menjadi indah, tapi dia juga memberikan manfaat bagi orang lain.
Kemudian kedua, ada jenis tanah yang tidak mampu menyerap air tapi setidaknya dia mampu menahannya sebagai bentuk genangan air, danau, atau semacamnya. Dan setidaknya ada hewan lain, atau bahkan manusia yang memanfaatkannya. Mereka bisa minum darinya atau menggunakannya sebagai persediaan air. Dia tidak memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, tapi setidaknya masih memberikan manfaat bagi orang lain. Ini adalah tipe tanah yang kedua.
Kemudian, jenis tanah yang terakhir adalah tanah yang tidak memberikan manfaat apapun. Dia tidak mampu menahan airnya, tidak pula mampu memberikan air. Kalaupun ada air yang lewat, kau tahu, yang tumbuh hanyalah tanaman-tanaman yang berbahaya dan berduri yang bahkan hewanpun tidak mau mendekatinya karena hanya benda-benda ini yang ada di dalamnya. Tapi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sedang berbicara tentang manusia. Jadi, ketika Allah berkata,
“Was-samaa’i dzaatir-raj(‘i).” (QS Ath Thaariq ayat 11)
“Wal-ardhi dzaatish-shod(‘i).” (QS Ath Thaariq ayat 12)
Dia memang menganalogikan itu dengan hujan dan kehidupan tanaman tapi itu juga mengacu kepada wahyu yang turun dan reaksinya terhadap manusia. Apa yang keluar dari bumi dan apa yang keluar dari manusia? Dan kitab ini (Quran) memutuskan,
“Innahuu laqawlun fashl(un).” (QS Ath Thaariq ayat 13)
Dia membuat perbedaan terhadap manusia. Siapapun yang mempelajari kitab ini, mereka menginternalisasikan ajarannya, dia hidup sesuai anjurannya dan dia juga mengajarkannya kepada orang lain. Sebagaimana tanah yang menjadi indah kemudian menumbuhkan buah-buahan bagi orang lain.
Kemudian akan ada orang yang belajar kitab ini, tapi dia tidak mengamalkannya bagi diri sendiri. Tapi dia tetap mengajarkannya kepada orang lain sehingga paling tidak masih ada kebaikan yang muncul darinya. Meskipun tidak untuk dirinya tapi masih ada kebaikan baginya.
Kemudian akan ada orang yang apakah engkau berikan kitab ini atau tidak, tidak berpengaruh apa-apa bagi mereka. Tidak ada perubahan apapun pada diri mereka. Oke?
Quran membuat perbedaan atas orang-orang ini.