Allah ‘Azza wa Jalla sebagai contoh memerintahkan sesuatu di dalam Al-Qur’an di banyak sekali ayat. Salah satunya yang saya jadikan contoh adalah “U’buduu Robbakum.” (QS Al Baqarah ayat 21)
Judul Asli: The Summary of Quran Nouman Ali Khan Kinetic Typography
Video Asli: https://www.youtube.com/watch?v=qol89-yeIw0
Allah ‘Azza wa Jalla sebagai contoh memerintahkan sesuatu di dalam Al-Qur’an di banyak sekali ayat. Salah satunya yang saya jadikan contoh adalah “U’buduu Robbakum.” (QS Al Baqarah ayat 21)
“Jadikanlah dirimu sebagai hamba dari Tuanmu.”
Kalau anda ingin tahu, kau tahu, kita banyak belajar tentang Al-Qur’an. Kau bisa belajar tentang tafsir bertahun-tahun. Suatu ketika, guru saya bertanya kepada saya ketika saya sedang belajar dengannya dan saya memang tidak bertahun-tahun belajar dengan beliau. Saya hanya belajar darinya sekitar enam bulan dan beliau bertanya, “Berikan kepadaku ringkasan dari Al-Qur’an dalam satu kalimat.”
Sebenarnya, walaupun mereka satu kalimat, kau akan membuatnya jadi dua kalimat. Jadi beliau ingin saya meringkas Al-Qur’an dalam dua kalimat dan sayapun berpikir. Saya mengingat-ingat kembali apa yang pernah beliau sampaikan. Hal-hal yang seringkali beliau bicarakan. Bagaimana mungkin saya bisa meringkas isi Al-Qur’an dalam dua kalimat? Tiba-tiba saya teringat apa yang beliau pernah katakan dan saya menyampaikannya, dan beliau bilang, “Engkau benar.”
Alhamdulillah. Dan inilah dua kalimat itu. Nomor satu, akui/terima Allah sebagai Majikanmu (Tuhanmu) dan akui/terima dirimu sebagai hamba-Nya. Banyak orang bisa menerima Allah sebagai majikannya tapi mereka masih belum bisa menerima bahwa mereka itu adalah hamba-Nya. Sudahlah, terima saja. Internalisasikan ini, bahwa Dia adalah majikan dan kita adalah hamba, terima saja itu. Itu yang pertama.
Dan setelah kamu bisa menerima itu, kalimat yang kedua adalah terima bahwa petunjuk ini (Al-Qur’an), petunjuk ini hanya akan bermanfaat bagi mereka yang sudah bisa menerima bahwa dirinya adalah hamba. Itu saja, kita membaca, “Iyyaaka na’budu.” (QS Al Fatihah ayat 5)
Itu adalah ungkapan penerimaan kita sebagai hamba. Kemudian apa selanjutnya?
“Ihdinash shirooth.” (QS Al Fatihah ayat 6)
Tunjukilah kami. Penghambaan dan petunjuk adalah ringkasan dari keseluruhan isi Al-Qur’an. Al-Qur’an dimulai dengan penghambaan.
“Iyyaaka na’budu.” (QS Al Fatihah ayat 5)
Dimulai dengan menghambakan diri dan sekali lagi, Dia menyebut dirinya majikan, yang mana dengan sendirinya membuat kita… Jika dia adalah majikan dari manusia, maka kita manusia adalah hambanya. Selesai dengan urusan penghambaan.
Jadi, inilah inti dari urusan ini. Sebagian besar manusia tidak sulit menerima Allah sebagai pencipta. Itu tidak masalah, bukan di situ bagian sulitnya, atau menerima Allah sebagai Maha Pengasih, atau Maha Bijaksana, atau Maha Kuat, atau Yang Maha Esa. Semua itu mudah. Karena kau tahu, ketika kita menerima bahwa Allah itu satu mungkin tidak ada pengaruhnya bagi kita. Allah itu satu, luar biasa….
Tapi aku akan tetap melakukan apa yang aku ingin lakukan. Allah itu Maha Pengasih, saya tahu… Tapi aku masih punya kehidupanku di sini. Tapi kalau kau mengakui Allah sebagai majikanmu, lalu, kita sebagai apa?
Maka pasti kita adalah hamba-Nya. Dan untuk membuatnya lebih mudah lagi, perbedaan antara orang yang bebas dan seorang hamba sangat sederhana, ini bukan masalah yang rumit. Perbedaan antara orang yang bebas dan hamba adalah orang yang bebas, bisa melakukan apapun yang mereka mau. Tapi apa yang dilakukan seorang hamba? Dia tidak bisa berbuat apapun yang dia mau karena kalau dia bisa melakukan itu, berarti dia orang yang bebas. Satu-satunya yang membuat mereka menjadi hamba adalah mereka harus melakukan apapun yang majikan mereka inginkan.
Jika kau bisa menerima itu, jika kau bisa menerima bahwa keinginanmu, harus sesuai dengan keinginan Allah. Keinginanmu, harus mengikuti, sebagaimana layaknya seorang hamba, bagaimana keinginan Allah. Kalau sudah begitu, barulah kalian bisa mengerti apa pesan yang ada di dalam buku ini (Al-Qur’an).
Inilah ringkasan dari pesan yang ada di dalam buku ini. Terdengar sangat sederhana, mungkin hanya butuh lima menit untuk menjelaskannya. Tapi menanamkannya ke dalam diri, adalah perjuangan seumur hidup.