[Transcrip Kartun Islami] Pelajaran Dari Surat Al Humazah Ayat 2 – Nouman Ali Khan


Kalian pasti tahu tentang teori Donald Trump. Donald Trump adalah eksekutif yang sangat-sangat berkuasa dan kaya raya, dan dia juga punya acara TV show sendiri, dan dia juga banyak melatih orang untuk menjadi enterpreneur. Intinya adalah dia adalah miliader real estate. Tidak ada yang menyamainya, ya kan?

Judul Asli: [Illustration] Lesson From Surah Humazah ayah 02
Video Asli: https://www.youtube.com/watch?v=grqR7MJS57o

Dan apakah kau tahu bagaimana cara kerja real estate di masyarakat kita? Kau membeli, kau membeli, tapi bukan kau yang membayarnya. Kau membeli dengan kartu kredit dan kau tidak membayar dengan limit maksimal, tapi dengan apa?

Dengan tagihan minimal. Dan tagihan kartu kreditmu datang, dan ketika tagihan itu datang kau membeli properti lagi. Kau mungkin menyewakannya atau apapun dan kau terus membangun kerajaanmu. Sekarang, kalau Donald Trump yang merupakan seorang miliader itu harus membayar semua hutang propertinya saat ini juga.

Apakah dia masih akan menjadi milyuner? Tidak. Apa ada di pikirannya? Berapa lama aku akan hidup? 50 tahun, 60 tahun, atau 100 tahun lagi. Bagaimana aku akan hidup? Aku mau hidup sebagai milyuner, dan setelah itu kalau hutangku tidak bisa terbayar, siapa yang peduli? Aku sudah meninggalkan dunia ini. Jadi silahkan tagih hutang-hutang itu kepada generasi penerusku, aku tidak peduli.

Entah apakah nilai tukar dolar turun, ataukah nilai uang di toko-toko tidak mencapai itu, tapi dia tidak mau disalahkan atas hal itu. Apa yang dia pedulikan adalah dia akan berpisah dan dia telah pergi untuk selamanya. Dengan kata lain, jangan pedulikan siapapun kecuali siapa? Dirimu sendiri.

Jama’a maalan wa ‘addadah.” (QS Al Humazah ayat 2)

Inilah inti pemikiran kapitalis, inti dan induk segala pemikirannya. Sekarang bandingkan ini dengan pola pikir seorang muslim. Sebelum itu, ada sebuah contoh kecil lainnya karena ini menyangkut ekonomi, ya kan?

Sebuah rumah. kau tahu, kepemilikan rumah di negara ini adalah hal yang sangat penting dan tentu saja sesekali bisnis ini jatuh bangun dan sebagainya. Tapi untuk membuatnya menjadi sebuah istilah ekonomi yang gampang, yang bahkan anak SDpun akan bisa memahaminya.

Adalah 100 tahun yang lalu, seseorang membeli rumah di suatu tempat di kota New York, seseorang membeli rumah anggap saja saat itu harganya 50.000 dolar. Tapi mereka tidak membelinya secara kontan dan juga tidak dengan cara mencicil. Tapi mereka membelinya dengan cara dihipotikkan dan mereka membayarnya dalam tempo 30 tahun. Tapi sudah tidak lagi 50.000, berapa yang harus mereka bayar? 150.000 dolar, oke?

Sekarang anggap mereka sekarang akan menjualnya. Apakah mereka akan menjualnya dengan harga 60.000 dolar? Tidak, harganya sudah terlanjur menjadi 150.000 dolar. Sehingga mereka akan menjualnya mungkin sekitar 250.000 dolar, jadi harga jualnya adalah 250.000 dolar. Kemudian ada orang yang membelinya, dia membelinya dengan harga 250.000 dollar.

Tapi dia tidak membelinya secara kontan, dengan cara apa dia membelinya? Dia membeli secara kredit. Jadi dia akan membeli seharga 250.000 selama 30 tahun sehingga akan menjadi 500.000. Suatu ketika dia ingin menjualnya, harganya akan terus naik kan?

Jadi, apa yang terjadi adalah, pertama, nilai tukar mata uang semakin turun. Kedua, dengan uang yang sama, mereka yang 10 tahun lalu bisa memiliki rumah. Apakah anak cucu mereka masih bisa memiliki rumah? Tidak. jadi kalian justru membuat anak cucu kalian tidak punya peluang untuk memiliki tempat tinggal. Inilah dampak dari praktek riba. Inilah dampak dari “Jama’a maalan wa ‘addadah.” (QS Al Humazah ayat 2)

Mereka akan menciptakan masalah untuk masa depan. Sekarang coba bandingkan ini dengan pola pikir orang muslim. Pola pikir seorang muslim adalah, kau tahu kau punya orang tua yang sudah berada di ujung usia, dan dia menanam benih di tanah dengan harapan akan menjadi sebuah pohon nanti. Dan kau bertanya kepadanya, “Umurmu tidak akan cukup untuk menunggunya sampai menjadi pohon yang besar kan?

Dan dia akan menjawab, “Setidaknya ini akan memberikan tempat berteduh kepada orang lain suatu hari nanti dan itu akan menjadi shadaqah jariyah untukku.”

Ini adalah pola pikir seorang muslim, ya kan? Setidaknya, beginilah seharusnya. Kita selalu berpikir bagaimana agar bermanfaat di masa depan. Bukan cuma hidup untuk makan, tidur, dan mati, kau tahu…

Kau tahu, ini adalah proses untuk mengembalikan pola pikir kita dan sungguh, harusnya ketika membaca tentang ayat ini. Kita bukan hanya berpikir tentang apa terjadi, kau tahu. Apa yang terjadi di satu setengah milenium yang lalu saja. Ini adalah kenyataan yang terjadi saat ini.

Ini adalah masalah serius di peradaban kita dan sayangnya, hanya karena kita muslim bukan berarti kita lepas dari jurang terdalam, lembah hitam kerakusan dan kapitalisme. Kita sendiri bahkan sudah menjadi seorang kapitalis yang menjijikkan. Kita tidak lagi memikirkan kebaikan untuk semua, ataupun bagaimana melayani masyarakat, atau bagaimana membangun sebuah institusi, ya kan? Kita sudah menjadi orang yang “Alladzii jama’a maalan wa ‘addadah.” (QS Al Humazah ayat 2)

Semoga Allah melindung kita dari hal ini, dan mengeluarkan kita dari kekacauan ini.

2 thoughts on “[Transcrip Kartun Islami] Pelajaran Dari Surat Al Humazah Ayat 2 – Nouman Ali Khan

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s