Assalamu’alaikum untuk semua. Pada Tur Teluk, saya menerima sejumlah surat dan ini salah satunya.
Saat seseorang buat Anda menjadi emosi dan Anda kehilangan kesabaran, lalu orang itu berkata bahwa semua ini perbuatan syaitan. Bagaimana Anda menanggapinya?
Judul Asli: How Do I Express My Anger? – NAK – Gulf Tour Q&A
Video Asli: https://www.youtube.com/watch?v=ad7mvk4-JTo
Jangan Anda tanggapi. Saat seseorang buat Anda emosi, lalu amarah Anda meledak. Pertama, tak seharusnya Anda dalam posisi itu. Sering kali sulit bagi kita untuk bedakan memendam rasa dengan berlaku sabar. Saat Anda diam, tak berkata apa pun, bukan berarti Anda sabar.
Sabar berarti Anda mampu untuk tetap tenang. Jika Anda tersinggung atau ada salah kata, Anda mampu katakan dengan rasa hormat bahwa hal itu tak benar atau tak bisa diterima. Itu bukan kehilangan kesabaran.
Jika Anda memang harus marah, dan seseorang dengan sengaja menyebut Anda syaitan atau itu karena ulah syaitan. Tahukah Anda? Mungkin mereka benar. Tahukah Anda? Tak ada gunanya melanjutkan pembicaraan itu. Bagaimana Anda akan berkilah? Dengan berkata bahwa itu bukan syaitan? Apa yang akan Anda lakukan?
Situasi seperti ini adalah saat Anda berkata ‘salaaman‘, damai. Cukup sampai di sini pembicaraan kita. Insya Allah, kita berbincang lagi di lain waktu.
Anda harus hindari situasi apa pun yang bisa memancing emosi Anda. Jika sudah sampai puncaknya, sebaiknya Anda beritahu lawan bicara Anda bahwa dia tak sopan atau menyakiti perasaan Anda. Mudah saja. Jika Anda berpikir bahwa dengan diam atau tak mengatakan apa pun adalah sabar. Itu kesalahan Anda. Bukan kesalahan orang lain.
Manusia tak bisa memendam perasaannya. Tak bisa. Cara Anda mengekspresikan kemarahan Anda itu adalah sabar. Anda bisa ekspresikan rasa frustrasi Anda dengan tenang dengan katakan, “Saya tak terima.” Atau meledak (marah) seperti yang ditanyakan orang tadi. Itulah kekurangan kesabaran.
Saya berdoa kepada Allah agar berikan kekuatan bagi kita untuk mengomunikasikan sentimen kita dengan rasa hormat, cinta dan santun dan untuk tidak terjebak dalam kemarahan yang berlebihan sebagai akibat memendam perasaan kita. Benar bahwa kemarahan datang dari syaitan. Saat perilaku orang lain juga jahat, tapi Anda juga sama jika biarkan diri Anda larut dalam kemarahan.
Semoga Allah Azza wa Jalla melindungi kita dari kemarahan, juga kemarahan-Nya.
Barakallahu li walakumussalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Transcript: FFF
Editor: AA
Subtitle: NAK Indonesia