Pornografi akan menghancurkan imanmu. Pernikahan bukan solusi mengatasi kecanduan pornografi. Karena seseorang yang telah menikah dan kecanduan pornografi maka pernikahan tersebut akan dapat hancur pula.
Judul Asli: [Illustration] Porn Will Violate Your Soul
Video Asli: https://www.youtube.com/watch?v=nE_9ufkIXms
Dan kemudian Allah berbicara tentang sesuatu yang besar. Saya ingin mengakhiri pertemuan kali ini dengan topik ini, meskipun sebenarnya masih banyak hal lain lagi. Tapi Allah -subhanahu wa ta’ala- sudah memberikan perhatian khusus dalam topik ini, sebagaimana yang kita tahu sebelumnya, bahwa ada tiga ayat yang membahas tentang hari pembalasan. Sekarang kita punya,
“Wal-ldziina hum lifuruujihim haafidzuun.” (QS Al-Mu’minuun ayat 5, Al-Ma’arij ayat 29)
“Illaa ‘alaa azwaajihim aw maa malakat aymaanuhum fainnahum ghayru maluumiin.” (QS Al-Mu’minuun ayat 6, Al-Ma’arij ayat 30)
“Fa manibtaghoo waroo’a dzaalika fa ulaa’ika humul ‘aaduun.” (QS Al-Mu’minuun ayat 7, Al-Ma’arij ayat 31)
Lagi-lagi tiga ayat tentang topik yang sama. Kita tahu apa satu-satunya topik yang juga punya tiga ayat? Dalam daftar ini, apa yang punya tiga ayat tentang topik yang sama? Hari Perhitungan. Hari Perhitungan dan Pembalasan. Ini adalah topik lainnya yang juga dapat tiga ayat. Dan kau tahu apa topik berikutnya? Hilangnya rasa malu. Orang yang menjaga kemaluannya.
Kita sekarang benar-benar sedang hidup di zaman yang sudah tidak punya malu. Dunia di mana video streaming dari berbagai website tersedia di seluruh perangkat mobile (HP, Tablet, dsb.). Dunia di mana agen-agen pornografi sekarang sudah menjadi industri yang bernilai milyaran. Yang mana satu-satunya tujuan dan agenda mereka adalah agar kita menjadi pelanggan dari kebejatan yang mereka buat dengan berbagai cara.
Di mana semua laki-laki, perempuan, bahkan anak-anak bisa melihat hal ini. Dan mereka berharap kalian menjadi kecanduan dengan hal ini. Dan kalian bisa menjadi pelanggan baru bagi mereka. Inilah kado yang dijanjikan oleh pornografi di dunia kita. Mereka ingin menciptakan, mereka ingin mengubah manusia seperti hewan dan menjadi cabul, dan sebagian dari anda mungkin punya kecanduan ini, dan kalian menyaksikan hal-hal seperti ini secara online, dan kalian menontonnya dan menyimpannya di perangkat mobile kalian, dan kalian tidak lagi merasa bersalah atas hal ini.
Kalian akan mencari alasan pembenaran untuk hal ini. Mungkin kalian suatu ketika kalian akan merasa bersalah tentang hal ini, tapi kemudian kalian kembali lagi, dan kalian beralasan, dan berpikir,
“Setidaknya saya tidak menyakiti orang lain.”
“Setidaknya saya tidak melakukan ini ke orang lain.”
“Saya hanya menontonnya, tidak apa apa kan?”
Tapi kau tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu? Di dalam dirimu, sebenarnya kau sedang menghancurkan jiwamu. Kau tidak lagi punya jiwa (perasaan) di dalam dirimu. Sholatmu akan terasa hampa, dan kau tidak akan bisa lagi menangis di dalam sholatmu. Karena hatimu sudah sangat jauh dari rasa takut kepada Allah.
Karena sudah teramat banyaknya hal-hal jorok yang kau tonton. Sehingga ia mengubahmu dari manusia menjadi hewan. Hingga bahkan kau tidak akan bisa, misalnya ketika melihat seorang wanita lewat, kau akan melihatnya seperti seonggok daging yang lewat. Kau tidak melihatnya seperti seorang manusia yang lewat, yaitu seorang manusia yang harusnya pantas dihargai, kau memeriksa setiap orang dan setiap hal.
Kau akan terus mencuri pandang dan berkeliling, kau akan sangat kesulitan untuk menundukkan pandangan. Entah ketika kau berada di bis kota, di kampus, di kantor, ataupun hanya sedang jalan-jalan. Kau tahu, kau tidak bisa menahannya. Kau melihat papan iklan dan akan menoleh dua, tiga kali. Kau tidak akan meninggalkan setiap kesempatan yang ada untuk merusak jiwamu dengan penglihatanmu. Kau kecanduan, sangat kecanduan dan kemudian kau akan bertanya, “Saudaraku, bagaimana caranya agar saya bisa khusyu’ di dalam sholat?”
Dunia seperti apa yang kau jalani? Dunia seperti apa yang kau jalani? Ayyuhal ikhwah, saudara-saudaraku sekalian. Khususnya saudara-saudaraku, saya tahu sebagian dari saudari-saudari kita juga punya masalah yang sama, dan ini adalah kenyataan yang menyakitkan.
Ini adalah perang. Ini adalah perang. Ini adalah perang yang jauh lebih berbahaya dari segala perang militer. Ini adalah perang yang menghancurkan jiwa kita. Dia akan mencari jalan untuk masuk ke rumah-rumah kita. Dia akan mencari jalan, kau tahu?
Saya ingin melindungi anak saya dari hal ini sebaik mungkin. Ketika misalnya anak saya pergi ke sekolah, dan kau tahu, tidak ada jaminan meskipun itu adalah sekolah islami. Ada kemungkinan cukup besar secara statistik bahwa seseorang, seorang teman, atau dengan iPodnya, atau dengan perangkat mobilenya akan berkata, “Hei, coba lihat ini.”
Ini adalah sesuatu yang sangat nyata saat ini, ini ada di sekitar kita. Jadi saya harus mempersiapkan anak saya untuk menghadapi dunia kotor yang akan mereka hadapi sehari-hari. Dan tidak ada lagi jalan untuk lari dari hal ini, benar-benar tidak ada. Mereka ada di mana-mana. Mereka ada di mana-mana.
Kau mencari kuliah islami di internet dan kemudian akan diikuti oleh klip video lain. Akan ada muncul tampilan-tampilan yang menjijikkan. Salah satu tampilan harus menyajikan sesuatu yang menjijikkan. Dan saya tidak yakin kalau itu hanya kebetulan. Saya tidak tahu banyak tentang teori konspirasi, tapi saya tidak yakin bahwa hal-hal itu terjadi secara kebetulan.
Dan apa yang akan kalian alami adalah kalian menonton video ini, kemudian video lainnya, dan seterusnya hingga pada akhirnya kalian akan menonton hal-hal menjijikkan itu. Itulah yang terjadi dengan kalian.
“Wal-ldziina hum lifuruujihim haafidzuun.” (QS Al-Mu’minuun ayat 5, Al-Ma’arij ayat 29)
Mereka akan melindungi kemaluannya, khususnya ketika berkaitan dengan kemaluannya. Mereka akan melindunginya. Jadi apa solusinya? Haruskah aku menikah? Atau seperti orang yang berkata kepada saya kemarin, “Apakah aku bisa menikah sekarang?”
Tidak, kawan. Menikah bukan solusinya. Karena kalau kalian sudah cabul dari sekarang, kalian akan tetap cabul bahkan setelah menikah. Kalau kalian tidak punya rasa malu saat ini, maka kalianpun juga tidak akan punya rasa malu setelah menikah. Ini serius.
Apa kau pikir menikah akan mengakhiri masalahmu? Tidak, masalahmu bukan pada pernikahan. Masalahmu adalah masalah spiritual, masalah psikologis. Kau butuh pertolongan. Kau harus menghentikan hal ini. Kau harus berhenti menghancurkan dirimu sendiri seperti ini. Tidak akan ada lagi yang tersisa darimu. Saya baru saja membaca email dari seorang remaja yang kecanduan pornografi. Email tanpa nama, dengan umur sekitar 14-15 tahun. Mereka berkata, “Aku rasanya mau bunuh diri, aku tidak bisa berhenti.”
“Aku sudah menontonnya sejak umurku 11 tahun.”
“Orang tuaku tidak tahu.”
Saya membaca email ini dan saya menangis. Karena bukan cuma satu, ada jutaan anak-anak muslim yang seperti ini. Jutaan, jutaan orang yang seperti ini. Kita harus menolong orang-orang ini. Kita harus melakukan apapun yang kita bisa. Kita memang tidak punya uang miliaran untuk melawan iklan-iklan tersebut, kita tidak punya.
Dan sangat tidak realistis bagi saya untuk bilang bahwa Facebook, YouTube, Twitter, internet semuanya itu haram. Itu sangat tidak masuk akal karena ini adalah kenyataan. Dan saat ini kebutuhan akan hal itu sudah layaknya oksigen. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah melakukan obrolan secara dewasa tentang hal ini dan mengajarkan kepada pemuda-pemuda kita bagaimana mengatasi ini, dan bagaimana mengarahkan mereka untuk menggunakan fasilitas ini, dan tidak terjebak dengan apa yang ada di dalamnya.
Bagi hadirin yang sudah dewasa, tolong berhentilah menonton film India. Untuk apa kau mendengarkan ceramah tentang sholat, dan tentang pentingnya sholat, sedangkan kau tidak melindungi rasa malumu. Ibu, anak, ayah, suami, istri, duduk bersama menonton apapun itu, Ya Allah… Ayolah… hentikan….
“Wal-ldziina hum lifuruujihim haafidzuun.” (QS Al-Mu’minuun ayat 5, Al-Ma’arij ayat 29)
Mereka melindungi kemaluannya, dan melindungi kemaluanmu bukan hanya berarti kamu tidak berzina. Tapi juga berarti melindungi diri dari segala sesuatu yang mengarah kepada keinginan untuk ke sana. Segala sesuatu yang mengarah ke sana.
Mereka berjaga-jaga, mereka melindunginya. Mereka tahu mereka sedang diserang. Mereka tahu, rasa malu mereka sedang diserang. Mereka menyadari bahwa kelemahan terbesar mereka adalah hawa nafsunya. Hawa nafsu yang dititipkan Allah -subhanahu wa ta’ala- di dalam diri kita.
Yang mana nafsu itu sangat kuat dan Allah -subhanahu wa ta’ala- menitipkannya untuk sebuah alasan. Ya, untuk sebuah alasan. Dan setiap dari kita pasti memilikinya. Dan kau tidak perlu bertingkah seolah-olah, “Aku tidak memilikinya.”
Saya tahu, kamu memilikinya. Semua laki-laki yang ada di sini. Saya tahu kalian menderita atas tantangan ini setiap hari, terutama di kota seperti ini. Dan kalian harus benar-benar bersungguh-sungguh untuk melindungi diri kalian. Ayat ini bukan menerangkan tentang standar maksimal. Ayat ini justru baru memberikan standar minimal.
Sudah saya beritahu kan? Ini baru standar minimalnya kawan. Standar minimalnya adalah kita melindungi diri kita dari hilangnya rasa malu. Kita menyatakan perang kepada diri kita, untuk melawan keinginan itu dan saya juga tahu beberapa dari kalian sudah berusaha berhenti tapi kemudian kembali lagi, dan kalian berusaha berhenti lagi, dan kalian kembali lagi, dan kembali lagi, dan kalian terus terjebak dengan hal ini.
Saya tahu sebagian dari kalian sudah pernah mengalaminya, kau tahu, dan kalian berjuang untuk terus melawannya, tapi jangan menyerah pada diri kalian sendiri, jangan menyerah pada diri kalian sendiri. Dan apapun yang terjadi, jangan pernah sendiri, jangan pernah menyendiri, berkumpullah dengan teman-teman yang baik, pergilah keluar, belajarlah di tempat lain, pergilah ke perpustakaan dan belajar di sana, pergilah ke tempat di mana ada orang lain di situ.
Karena ketika kau sendiri, maka setan akan menemanimu dan kalau rasa takut kepada Allah tidak cukup untukmu, setidaknya rasa takut kepada orang lain akan menolongmu. Setidaknya sesuatu yang sedikit masih lebih baik daripada tidak sama sekali, kau tahu. Saya tahu saya sudah sering mengatakan ini di pertemuan lain, tapi bagi para orang tua yang ingin punya komputer di rumah, tolong jangan membeli laptop, belilah PC Desktop dengan layar monitor yang besar, kalau perlu, cari monitor yang paling besar yang bisa anda temukan. Jujurlah kepada Allah -subhanahu wa ta’ala- dan pastikan komputer itu berada di dapur atau di ruang makan.
Jangan pasang di ruang tamu, jangan pasang di kamar anak-anak, jangan pasang di kamarmu. Pasanglah di ruang makan, pasanglah mengarah ke orang banyak. Kalau kau mau mengerjakan PR-mu, silahkan lakukan di situ. Dengan begitu, mereka tidak akan bisa memindahkan komputernya dan layarnya dilihat orang banyak. Begitulah seharusnya kalian memasangnya, kau tahu…
Hal-hal seperti ini, kita harus berjaga-jaga terhadap hal ini. Jangan belikan anakmu yang baru 11 tahun sebuah smartphone. Apa yang kau pikirkan? Itu sangat-sangat tidak cerdas, kau tahu? Jangan belikan mereka smartphone. Kau tahu kenapa saya mengatakan ini? Suatu hari aku melihat seorang anak di sekolah islam. Masih kelas 5 sedang membawa iPhone, iPhone 5. Bahkan saya tidak punya iPhone 5. Mengapa mereka sampai diberikan iPhone 5? Dengan teknologi 4G. Apa kau tahu seberapa bahayanya barang itu? Kau tahu…
“Wal-ldziina hum lifuruujihim haafidzuun.” (QS Al-Mu’minuun ayat 5, Al-Ma’arij ayat 29)
“Illaa ‘alaa azwaajihim.” (QS Al-Mu’minuun ayat 6, Al-Ma’arij ayat 30)
Kecuali kepada pasangan mereka
“Aw maa malakat aymaanuhum fainnahum ghayru maluumiin.” (QS Al-Mu’minuun ayat 6, Al-Ma’arij ayat 30)
Atau kepada budak mereka, maka mereka tidak berdosa. Allah -subhanahu wa ta’ala- berkata kita punya keinginan itu, dan kita bisa menyalurkannya, kita bisa mengeluarkannya, tapi hanya kepada pasangan yang halal, yaitu pasangan kita. Tapi di luar itu, tidak bisa.
Dan ngomong-ngomong, ketika seseorang kecanduan hal ini, dan mereka menjadi terbiasa, dan mereka terekspose secara berlebihan dengan hal ini. Pernikahan yang mereka alami akan menjadi berantakan, rumah tangga mereka perlahan mulai runtuh. Mereka punya sebuah ide tentang apa itu kesenangan dan mereka tidak lagi mendapatkan kesenangan itu dari pasangan mereka.
Dan ini adalah fitnah yang sangat besar yang menyerang keluarga, mereka menghancurkan rumah tangga kita, rumah tangga seorang muslim. Itulah yang sedang terjadi di dunia ini sekarang. Allah -subhanahu wa ta’ala- berkata tentang orang yang mendirikan sholat dan Dia berkata, “Aku jelaskan tentang orang yang mendirikan sholat karena mereka adalah ‘mausuf‘, ‘al-musholliin‘ dan ‘alladziina‘.”
Dan semua ‘alladziina‘, semua ‘ism mausul‘ yang ada di sini adalah ‘wash‘, ‘sifaa‘ dari subjek itu. Yang artinya orang yang mendirikan sholat itu adalah orang-orang yang juga melindungi rasa malunya dan juga orang-orang yang takut pada hari pembalasan dan juga orang-orang yang, kau tahu. mereka konsisten dalam sholatnya, mereka adalah orang-orang yang berhasil.
“Fa manibtaghoo waroo’a dzaalika fa ulaa’ika humul ‘aaduun.” (QS Al-Mu’minuun ayat 7, Al-Ma’arij ayat 31)
Dan orang-orang yang mengejar sesuatu di luar batas itu (istri dan budak) maka mereka termasuk orang yang melakukan penyerangan (agresi). Kau tahu, ketika kata “‘aduww” disebutkan atau “‘aadii“.
‘Aadin berasal dari kata “‘aduww“. Dari asal kata “‘adaa” “ya’duu“, oke? “al-‘aaduun” kata “al-‘adaa” dalam bahasa Arab berarti kebencian.
Allah -subhanahu wa ta’ala- berkata bahwa siapapun yang mengejar/mengikuti hawa nafsunya untuk dipenuhi di luar dari apa yang dihalalkan atau di luar pernikahan, siapapun yang mengikuti itu maka mereka sudah dikategorikan termasuk golongan orang-orang yang melakukan penyerangan.
Pertanyaannya adalah menyerang siapa? Karena ketika kau bilang musuh, maka harus dijelaskan siapa musuhnya. Jika mereka sudah menjadi musuh, maka siapakah musuhmu? Allah -subhanahu wa ta’ala- tidak menyebutkan “maf’ul bihii“, tidak pula “jar majrur“, tidak ada satupun tentang itu.
Kau tahu apa artinya? Mereka adalah musuh bagi diri mereka sendiri, mereka adalah musuh bagi keluarganya, mereka bahkan menjadi musuh bagi ajaran Allah -subhanahu wa ta’ala-, kau tahu? Mereka adalah tipe orang yang seperti ini.
Aset terpenting yang anda dan saya punya adalah hati. Dan rasa tidak tahu malu ini menghancurkan hati. Rasa itu akan menghancurkannya. Hal yang paling berharga yang bisa kita persembahkan adalah iman kita. Dan gambar-gambar porno ini, menghancurkan imanmu, mereka memporak-porandakan imanmu. Jangan biarkan ini terjadi padamu, jangan biarkan ini terjadi padamu!
Dan saya bisa berbicara masalah ini, saya tidak bisa menghentikanmu dari melakukan sesuatu, dan tidak seorangpun bisa. Kau harus belajar mempolisikan dirimu sendiri, kau harus belajar mengontrol dirimu sendiri, kau harus membuat pilihan.
“Apakah iman saya ini penting?”
“Apakah sholat saya ini penting?”
Ilustrasi video: Darul Arqam
Subtitle: NAK Indonesia