Your heart may feel broken, empty. It may feel like it will never mend or heal.
You’re not alone. Imagine how Abraham must have felt when his own father denounced him- and then supported throwing him into a fire. Imagine how Noah must have felt when his own son rejected him- and then watched him drown. Imagine how Virgin Mary must have felt when she showed up with baby Christ- and then her people accused her. Imagine how Jacob must have felt when he weeped over the loss of his son- only to have his own family members not comfort him. God’s peace and blessings on them all.
But after some time for Abraham, God blessed him with a different blessing in family- his sons Ismail and Isaac and grandchildren who were Prophets. The heartbreak of Noah’s son was not necessarily replaced but all of us are believers in him and the message his child could not accept. Virgin Mary’s status was raised to be better than all other women and her son still constantly celebrated. Joseph was returned to Jacob and his entire family was brought back together in honor. God’s peace and blessings on them all.
Your pain may have everything or nothing to do with other people. But the point is that even the greatest who walked the earth must have had moments where their hearts shattered. They got through it because of their relationship with God.
Let your relationship with God be what sees you through it too.
“Indeed, my Lord is with me- He will guide me.” (Qur’an, 26:62)
-Maryam Amirebrahimi-
Hatimu mungkin terasa hancur, dan kosong. Rasanya tidak akan pernah sembuh.
Kau tidak sendiri. Bayangkan bagaimana perasaan Ibrahim ketika ayahnya sendiri mencelanya- dan kemudian mendukung untuk melemparnya ke dalam api. Bayangkan bagaimana perasaan Nuh ketika anaknya sendiri menolaknya- dan kemudian ia melihatnya tenggelam. Bayangkan bagaimana perasaan Maryam ketika dia datang pada kaumnya dengan bayi Isa, dan mereka menuduhnya. Bayangkan bagaimana perasaan Ya’qub ketika ia menangisi kehilangan putranya- sedangkan anggota keluarganya tidak ada yang menenangkannya. Shalawat dan salam atas mereka semua.
Tapi setelah waktu berjalan untuk Ibrahim, Allah memberinya keberkahan lain dalam keluarga- putranya Ismail dan Ishaq dan cucunya yang merupakan Nabi. Hancurnya hati Nuh atas putranya mungkin tidak terganti, tapi kita semua beriman padanya dan pada pesan yang tidak bisa diterima putranya. Status Maryam ditinggikan menjadi lebih baik daripada semua perempuan dan putranya masih terus diingat. Yusuf dikembalikan pada Ya’qub dan seluruh keluarganya dikumpulkan kembali dalam kehormatan. Shalawat dan salam atas mereka semua.
Rasa sakit yang kau rasakan mungkin ada atau tidak ada kaitannya dengan orang lain. Tapi intinya adalah, orang-orang terhebat yang pernah ada di muka bumi ini pasti pernah mengalami masa di mana hati mereka hancur. Mereka bisa melewatinya karena hubungan mereka dengan Tuhan.
Jadikan hubunganmu dengan Tuhan menjadi jalan untuk melewati itu semua.
“Sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.” (QS Asy Syu’araa: 62)