Amazed By The Quran Conference 2015 baru saja berlangsung di Singapura, tepatnya pada 28 November 2015. Amazed By The Quran Conference 2015 menghadirkan kajian dari Abdul Nasir Jangda, Omar Suleiman dan Nouman Ali Khan. Kami (NAK Indonesia) kali ini akan berbagi kajian ustadz Nouman Ali Khan pada acara tersebut.

QS Shaad

Di awal surat Shaad, Allah bersumpah dengan Al Quran. Ketika Allah bersumpah dengan sesuatu, sesuatu itu menjadi bukti/saksi terhadap suatu hal. Al Quran adalah kitab yang penuh dengan peringatan (dzikr/reminder), maka ini adalah sebuah bukti.

Bukti atas apa? Bukti bahwa meskipun ia penuh dengan peringatan, ada orang-orang yang tidak mau mengambil peringatan itu. Mereka mengabaikannya, dan Al Quran akan menjadi saksi bagi mereka.

Kata yang sering muncul dalam suatu surat (oleh ustadz Nouman disebut anchor) pada

QS Shaad ini ada 2, yaitu:

1. Dzikr (reminder)

2. ‘Izzah, memiliki 2 komponen makna: dignity dan authority.

Kedua kata ini terus menerus muncul dalam surat Shaad. Orang yang memiliki dignity, belum tentu memiliki authority, begitu pula sebaliknya.

Seseorang yang memiliki ‘izzah, memiliki kedua atribut ini. Orang-orang kafir merasa memiliki authority, jadi mereka merasa, ngapain saya ambil Quran sebagai kitab yang punya authority (untuk mengatur kehidupan). Bahkan mereka tidak mengambil Quran sebagai reminder, karena reminder dalam Quran itu kadang “menyerang” konsep nilai/kebiasaan yang selama ini mereka pegang, sehingga mereka tidak mau mendengarkan Al Quran.

QS Shaad terdiri dari 6 bagian:

1. Quraisy: Menceritakan tentang betapa keras kepalanya orang Quraisy, bahkan mereka juga offensive (berkata bahwa yang dibawa oleh Rasulullah adalah dusta, mempertanyakan kenapa Al Quran diturunkan pada beliau).

2. Nation (mulai ayat 12): Bercerita tentang bangsa-bangsa terdahulu yang serupa dengan Quraisy. Mereka tidak percaya pada Nabi yang diturunkan padanya, sehingga mereka dimusnahkan.

Bagian 1 dan 2 ini bisa jadi membuat Rasulullah tertekan, karena melihat kenyataan bahwa dari dulu pun banyak orang-orang menentang. Namun Allah menghiburnya dengan memunculkan bagian ke-3.

3. Prophet (mulai ayat 17): Nabi yang pertama kali disebutkan adalah Daud alaihi salam. Daud adalah Nabi yang punya kekuasaan, authority. Beliau adalah seorang khilafah.

Ternyata itu pula-lah yang akan terjadi pada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau akan menjadi khilafah dan memegang kekuasaan. Allah tidak hanya menunjukkan bahwa Nabi Daud punya kekuasaan, tapi juga bagaimana mewariskannya pada Sulaiman, putranya. Kelak Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun akan mewariskannya pada orang-orang setelahnya.

Al Quran bukan hanya memiliki peringatan tentang keimanan, tapi juga tentang sejarah, tentang role model, tentang bagaimana seharusnya kita melakukan suatu hal dengan benar.

4. Heaven (mulai ayat 49): Menceritakan tentang orang beriman yang masuk surga. By the way, pintu neraka itu ditutup, hanya dibuka jika ada orang yang akan dimasukkan ke dalamnya. Sedangkan pintu surga selalu terbuka. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah. Subhanallah.

5. Hell (mulai ayat 55): Orang-orang yang masuk neraka bertengkar di dalamnya. Mereka juga mencari-cari orang-orang yang dahulu di dunia mereka anggap orang yang sesat. Padahal yang mereka maksud adalah orang beriman yang saat itu sudah berada di surga. (Ternyata di surat sebelumnya, QS Ash-Shaaffat, orang-orang di surga juga mencari-cari temannya dulu di dunia, yang ternyata berada di neraka).

6. Say (mulai ayat 65): Setelah Allah memberikan gambaran di bagian-bagian sebelumnya, Allah memberi tahu apa yang harus dilakukan: Say (Katakanlah).

Ada perintah-perintah. Tapi kemudian muncul ayat ke-71 tentang penciptaan manusia dan Nabi Adam alaihi salam. Hal ini dimunculkan untuk mengingatkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang permulaan umat manusia, dan beliau harus membawa pesan pada seluruh manusia sampai ke pengakhirannya.

Sekarang, jika kesemua bagian itu dihubungkan:

 Say, katakan pada siapa? Quraisy

 Previous nations, mereka berakhir di mana? Neraka

 Prophets, mereka berakhir di mana? Surga

Jadi bagian ke-6 terkait dengan bagian pertama, bagian ke-2 dengan bagian ke-5, dan bagian ke-3 dengan bagian ke-4. Inilah struktur dari QS Shaad.

Nabi Daud alaihi salam

Dalam QS Shaad ayat 21, diceritakan tentang ada dua orang yang memanjat dinding, masuk ke dalam istana Daud, ke tempatnya beribadah. Tentu saja Nabi Daud terkejut,karena tiba-tiba ada orang yang bisa masuk ke tempatnya.

Kedua orang ini berkata, mereka sedang berperkara karena yang satu menzhalimi yang lainnya, dan mereka meminta Daud untuk memberi keputusan atas mereka dengan adil.

Orang yang mengadu adalah yang memiliki satu ekor kambing, dan temannya yang memiliki 99 ekor kambing meminta agar ia memberikan kambing itu padanya (agar genap 100).

Nabi Daud alaihi salam langsung memberi keputusan bahwa yang memiliki 99 kambing itu telah zhalim pada temannya. Setelah itu mereka pergi/menghilang, kemudian Daud sadar bahwa ia telah diuji, dan ia memohon ampun lalu bersujud dan bertaubat.

Kenapa? Ternyata ada kesalahan yang dilakukannya:

1. Daud tidak mendengar dari kedua belah pihak, melainkan hanya mendengar satu pihak saja lalu memberi keputusan.

2. Daud sedang berada dalam kondisi emosi yang tidak stabil (karena terkejut).

Dari kisah ini kita belajar bahwa ketika seseorang berada dalam posisi untuk memutuskan perkara, ia harus:

1. Mendengar dari kedua sisi sebelum memutuskan perkara.

2. Berada dalam kondisi emosi yang stabil.

Baca juga Catatan kajian Amazed By The Quran Conference 2015:

– Ustadz Nouman Ali Khan.

– Syekh Abdul Nasir Jangda.

– Imam Omar Sulaiman.

-HS-