[Transcript Kartun Islami] Kemuliaan Qur’an – Nouman Ali Khan


Sekarang kita sampai pada bagian akhir surat. Allah berfirman, “Bal huwa qur aanum majiid.” (Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, – QS. Al Buruj: 21)

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya. Fakta bahwa mereka tidak menerima Islam bukan karena mereka tidak terkesan. Atau karena ada sesuatu yang salah dalam pesannya.

Apa yang salah? Mereka telah larut dalam “Takdziib (kedustaan)”. Mereka berbohong terhadap Qur’an. Mereka menolak Qur’an. Mereka menjauhinya, mengolok-oloknya. Dan menindas umat muslim tidak akan mengurangi kemuliaan Qur’an.

Bal huwa qur aanum majiid.” (Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, – QS. Al Buruj: 21)

Qur’an akan tetap mulia, dimuliakan. Dan juga “Majiid (mulia)” sebelum ini. Ingat, “Dzul ‘arsyil majiid.” (Yang mempunyai ‘Arsy, lagi Maha Mulia – QS Al Buruj: 15)

Majiid” juga disebutkan di ayat tersebut. Itu datang dari sumber yang sama. Jadi, Qur’an ini “Majiid (mulia)” sebagaimana Tuhan yang menurunkannya juga “Majiid (mulia)”.

Jadi mereka “Takdziib (berdusta)”, mereka berbohong terhadap Qur’an ini. Ini tidak akan mengurangi kemuliaannya. Ini sangat mulia. Jangan berpikir bahwa Qur’an tidak cukup untuk mereka. Dan ini pelajaran yang sangat penting dalam dakwah. Kita seharusnya tidak boleh berpikir bahwa Qur’an tidak cukup untuk dakwah. Ini cukup. Ini “Majiid (mulia)”. Ini mulia. Perkataan mulia apalagi yang akan kalian temukan? Moral apalagi apa yang akan kamu temukan untuk diberikan pada seseorang ketika kamu ingin mengajaknya kepada kebenaran? Apakah dakwah dari Rasullullah shallallahu alaihi wasallam? Qur’an. Menyampaikan Qur’an. Qur’an sudah cukup. Jangan berpikir bahwa Qur’an tidak mengesankan atau saya tidak tahu apa arti ayat ini atau saya tidak biasa menyampaikan ayat Qur’an kepada orang.

Bal huwa qur aanum majiid.” (Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, – QS. Al Buruj: 21)

Ini bukan pembicaraan biasa yang datang dari seseorang. Tetapi di mana itu? “Fii Lauhim Mahfuzh.” (yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh. – QS Al Buruj: 22)

Ini (Qur’an) ada pada Allah ‘azza wa jalla, “Fii Lauhim Mahfuzh.” (QS Al Buruj: 22). Di dalam kitab yang terlindungi. Jadi sekarang, yang harus kalian perhatikan adalah orang-orang beriman telah diberikan nasihat yang kuat dari Allah. Namun, perlindungan tidak diberikan kepada orang-orang beriman tetapi diberikan kepada siapa? Kepada Qur’an.

Karena ketika orang-orang beriman mengerti misi mereka, mereka akan mengerti bahwa misi mereka tidak akan gagal, mengapa tidak? Karena sumber dari misi tersebut, sumber dari pesan tersebut adalah Kitab Allah. Dan Kitab Allah adalah apa? “Mahfuzh, Fii lauhim mahfuzh.” Mereka dapat menyentuh, membahayakanmu. Mereka dapat membahayakanmu sesuai keinginan mereka. Tetapi mereka tidak dapat membahayakan kitab Allah.

Bal huwa qur aanum majeed, Fii lauhim mahfuzh.” (Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh. – QS Al Buruj: 21-22)

Itulah cara yang luar biasa yang Allah ‘azza wa jalla sebutkan (tentang) kemuliaan dan kekuatan Qur’an di dalam surah tersebut. Ini (Quran) memberikan kekuatan. Inti dari surat tersebut adalah Qur’an memberikan kekuatan bagi umat yang tertindas ketika mereka beriman kepada Allah dan mereka ditindas karena beriman kepada Allah.

Dari mana mereka menemukan kekuatan? Dengan Qur’an. Qur’an ini dilindungi dan (apabila) mereka berpegang teguh padanya, mereka akan menemukan kekuatan dan mereka akan menemukan dukungan Allah ‘azza wa jalla bersama mereka.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s