“Barangsiapa yang beriman pada Allah dan hari Akhir maka hendaknya dia menjalin hubungan silaturahim.”
Sebuah hadits yang saya temukan, membuatku memutuskan untuk membuat kunjungan kejutan ke saudara perempuanku di Pennsylvania. Ketika saya membaca (hadits) itu, saya merasa sangat malu. Terakhir kali saya melihat saudara perempuanku adalah tahun lalu. Ketika ia memintaku untuk menjaga Fatima, putrinya.
Saudara perempuanku meminta saya untuk menjaga Fatima selama beberapa hari. Saat ia hendak melahirkan putri keduanya. Jujur saja, saya tidak tahu bagaimana mengurus anak kecil perempuan. Saya hampir tidak bisa mengurusnya, tetapi saya tidak bisa bilang tidak untuk saudara perempuanku.
Satu Tahun Sebelumnya
Ketika saudara ipar saya mengantarnya. Dia bahkan tidak tahu bagaimana mengatakan namaku. Saya tidak tahu bagaimana cara menghiburnya. Saya bahkan tidak tahu bagaimana memulai percakapan. Jadi saya mulai merenungkan bagaimana nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam berurusan dengan anak-anak di sekelilingnya.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam begitu cinta pada semua orang. Tapi pada saat yang sama, ia sangat penuh kasih sayang pada anak-anak. Dia sering terlihat bermain dengan mereka, bercanda dengan mereka. Memeluk mereka, mengunjungi mereka ketika mereka sakit, menyemangati mereka ketika mereka hilang semangat.
Dia bahkan mencoba untuk berbicara dengan anak-anak non-arab dalam bahasa mereka. Hanya untuk menunjukkan kepada mereka bahwa ia sangat mencintai mereka. Dan seorang anak perempuan bisa memegang tangannya berjalan di sekitar Madinah tanpa dia (nabi Muhammad) melepaskan tangannya sampai ia (anak perempuan itu) melepaskannya.
Ketika Al-Hasan dan Al-Hussein melompat di punggungnya saat ia sedang shalat. (nabi Muhammad) memilih untuk menunggu mereka hingga turun dan menaruh mereka di pangkuannya dengan lembut. Dia pernah berkata ketika saya berdiri menunaikan shalat. Saya senang memperpanjang (shalat), tapi setelah saya mendengar seorang anak menangis. Saya memperpendeknya sehingga saya tidak membuat khawatir ibu anak itu.
Kita sering tidak sabar dengan anak-anak, lupa bahwa dulu kita juga seperti mereka, dan kadang-kadang masih berkelakuan seperti mereka, dan suatu hari mereka akan menjadi seperti kita. Dan mudah-mudahan (mereka akan) menunjukkan kasih sayang kepada kita seperti cara kita menunjukkan kasih sayang kepada mereka.
Nabi shallallahu alaihi wasallam memperlihatkan ketertarikannya dengan minat mereka. Ia bermain dengan mainan mereka, bahkan pernah sekali bertanya tentang salah satu burung anak-anak. “Oh Umair, apa yang dilakukan burung Nughair* itu?” (*sejenis burung pipit).
Kita tampaknya lupa bahwa mencintai anak-anak adalah sunnah termudah. Dan cara termudah untuk mendapatkan cinta Allah. Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata, “Orang-orang yang tidak menunjukkan kasih sayang maka tidak akan mendapatkan kasih sayang.”
Kasih sayang adalah bagian alami dari kemanusiaan kita. Dan itu bahkan semakin ditunjukkan melalui Islam kita. Namun jika tidak dihargai dan diamalkan, kita mungkin kehilangan selamanya. Bayangkan betapa akan berbedanya dunia (tanpa kasih sayang). Jika kita semua hanya sedikit berkasih sayang dan (sedikit) berlaku baik pada keluarga kita.
Dan bukti cinta tidak hanya diungkapkan melalui kata-kata. Nabi shallallahu alaihi wasallam meskipun membawa beban dunia di pundaknya. Masih memperhatikan hal-hal kecil. Seperti minum dari bagian gelas yang sama, memberi ciuman kejutan. Bahkan menantangmu untuk berlomba balap. Tidak ada hal kecil atau momen terlalu cepat baginya. Untuk menunjukkan bahwa ia mencintaimu dan memberi perhatian dekat padamu.
Oh Fatima, kamu tidak tahu berapa besar saya merindukanmu, mungkin kamu masih kecil tapi kamu mengajarkanku banyak hal. Kamu telah mengajarkan saya bagaimana cara mengikuti contoh dari guru terbesar kita. Untuk mencintai dan peduli terhadap keluarga.
Rasulullah, saya tidak tahu bagaimana engkau melakukannya. Bagaimana engkau berhasil mengurus umat ini. Cara engkau melakukan semuanya tanpa melupakan keluargamu. Kebesaranmu sebagai suami dan ayah sama luar biasanya dengan kebesaranmu sebagai seorang pemimpin.
Transcript: http://wp.me/p6ApNE-1R
YouTube: https://youtu.be/zQ5daoP9xkY
Facebook: https://www.facebook.com/NoumanAliKhanIndonesia/videos/1662902997256967
Video Asli: https://youtu.be/ulPATCtqfFM